Tanjung Lesung, Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) pertama di Indonesia untuk pariwisata, menghadapi tantangan besar setelah tsunami Selat Sunda tahun 2018 dan pandemi COVID-19. Namun, penelitian ini menunjukkan bahwa promosi berbasis platform digital menjadi kunci untuk memulihkan kepercayaan wisatawan, meningkatkan kunjungan, dan membangun kembali citra positif daerah tersebut. Dengan menggunakan kerangka kerja SOAR (Strengths, Opportunities, Aspirations, Results), strategi pemasaran yang menonjolkan kekuatan dan aspirasi dapat mempercepat pemulihan pariwisata secara berkelanjutan.
Latar Belakang dan Tantangan
Tanjung Lesung, yang terletak di Kabupaten Pandeglang, Banten, merupakan destinasi wisata unggulan dengan keindahan pantai pasir putih, budaya lokal, dan aksesibilitas yang mudah dari Jakarta. Diresmikan sebagai KEK Pariwisata pada tahun 2015, kawasan ini memiliki luas 1.500 hektar dan dirancang untuk menarik wisatawan lokal maupun internasional.
Namun, serangkaian krisis menghambat perkembangannya. Tsunami Selat Sunda tahun 2018 menyebabkan kerusakan infrastruktur pariwisata, kerugian ekonomi besar, dan penurunan kepercayaan wisatawan. Ketika sektor pariwisata mulai pulih, pandemi COVID-19 kembali mengguncang industri ini dengan pembatasan perjalanan dan ketakutan akan keselamatan.
Solusi Digital: Peran Teknologi dalam Pemulihan
Untuk mengatasi tantangan ini, PT. Banten West Java Tourism Development Corporation (BWJTD) mengembangkan strategi promosi berbasis digital. Berbagai platform, termasuk Instagram, Facebook, YouTube, dan TikTok, digunakan untuk memperkuat citra positif Tanjung Lesung dan meningkatkan interaksi dengan wisatawan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif, termasuk survei dan wawancara mendalam dengan pemangku kepentingan dari sektor pemerintah, bisnis, komunitas, akademisi, dan asosiasi. Analisis digital menggunakan Social Blade juga dilakukan untuk menilai kinerja platform digital Tanjung Lesung.
Hasil survei menunjukkan bahwa rekomendasi dari teman dan keluarga (word-of-mouth) masih menjadi sumber informasi utama bagi wisatawan. Oleh karena itu, strategi digital diarahkan untuk mendorong wisatawan membagikan pengalaman mereka secara online, memperkuat dampak positif dari word-of-mouth.
Temuan dan Strategi Berdasarkan Kerangka SOAR
Kekuatan (Strengths):
Keindahan alam dan atraksi budaya Tanjung Lesung ditampilkan melalui konten visual berkualitas tinggi di media sosial.
Akun Instagram dan YouTube aktif menarik audiens lokal dan internasional dengan video dan foto menarik.
Pemasaran melalui situs web resmi yang memberikan informasi lengkap tentang destinasi, akomodasi, dan aktivitas.
Peluang (Opportunities):
Peningkatan penggunaan influencer untuk memperluas jangkauan promosi.
Pengembangan konten yang lebih menarik dan melibatkan pengguna untuk menciptakan kesan autentik.
Optimalisasi pengalaman pengguna di perangkat mobile dan penggunaan analitik data untuk memahami preferensi wisatawan.
Aspirasi (Aspirations):
Menjadikan Tanjung Lesung sebagai destinasi wisata kelas dunia dengan fasilitas modern, keberlanjutan, dan pengalaman unik.
Meningkatkan jumlah wisatawan dan durasi kunjungan melalui strategi pemasaran yang kreatif dan inovatif.
Hasil (Results):
Pengukuran keberhasilan melalui pertumbuhan pengikut di media sosial, peningkatan tingkat interaksi, dan peningkatan jumlah wisatawan.
Langkah ke Depan
Penelitian ini menyarankan strategi berikut untuk mendorong pemulihan pariwisata Tanjung Lesung:
Rebranding Destinasi:Menonjolkan langkah-langkah keselamatan, seperti sistem peringatan dini tsunami yang canggih, untuk membangun kepercayaan wisatawan.
Promosi Digital yang Kuat:Menggunakan storytelling yang menggugah dengan visual berkualitas tinggi di berbagai platform digital.
Kolaborasi dengan Influencer:Mengundang influencer untuk berbagi pengalaman mereka tentang Tanjung Lesung, yang dapat memperluas daya tarik destinasi ini ke khalayak yang lebih luas.
Peningkatan Infrastruktur Digital:Memastikan situs web dan platform sosial media mudah diakses, responsif, dan terintegrasi dengan sistem pemesanan.
Kesimpulan
Dengan mengadopsi strategi berbasis SOAR, Tanjung Lesung dapat mengatasi tantangan masa lalu dan memanfaatkan peluang baru di era digital. Promosi digital yang terencana dengan baik tidak hanya membantu membangun kembali citra destinasi, tetapi juga memperkuat hubungan dengan wisatawan, meningkatkan kepercayaan, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.
Artikel ini memberikan wawasan berharga bagi pengelola destinasi wisata lainnya yang menghadapi situasi serupa. Digitalisasi adalah masa depan pariwisata, dan Tanjung Lesung telah menunjukkan bagaimana teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun kembali sektor ini pascakrisis.
Source:https://www.ilomata.org/index.php/ijjm/article/view/1511
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H