SEMARANG (31/7) —Dalam pelaksanaan KKN pada tahun ajaran 2020/2021, semua mahasiswa melaksanakan KKN di daerah tempat tinggal masing-masing untuk mencegah penyebaran COVID-19.Â
Hal ini juga dilakukan oleh Pradapta Tjipti Oktariana, mahasiswa di Kelurahan Pendrikan Kidul, Kota Semarang, mulai tanggal 30 Juni hingga 11 Agustus 2021. Mahasiswa yang tergabung dalam Tim II KKN Universitas Diponegoro Tahun 2021 tersebut mengusung dua program kegiatan, yaitu Cakap Inggris Untuk Semua (CIUS) dan Program Pengawasan Prokes Keluarga (P3K), untuk dilaksanakan pada kelurahan itu. Pelaksanaan pengabdian serta pengembangan kedua program kegiatan tersebut telah melalui bimbingan dari Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak Farid Agushybana, S. KM, DEA, Ph. D dari Fakultas Kesehatan Masyarakat.
Prihatin akan situasi infeksi COVID-19, Pradapta mengusung program kegiatan P3K agar keluarga di Kelurahan Pendrikan Kidul memerhatikan kelengkapan keperluan serta kebiasaan sehat selama pandemi COVID-19. Keluarga yang mendapatkan manfaat adalah keluarga yang tinggal di sebelah keluarga lain yang sedang isolasi mandiri COVID-19 atau yang sedang dalam masa pemulihan.Â
Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat, ia menemui salah satu anggota keluarga lalu memeriksa protokol kesehatan yang dijalankan dalam keluarga tersebut. Setelahnya, mahasiswa itu juga mendata kebutuhan mendasar pandemi COVID, pendataan tersebut berupa: masker; saniter tangan; vitamin atau suplemen; sabun; cara cuci tangan; pola makan; hingga kebiasaan berjemur.
Selain memeriksa keperluan new normal dan membagikan kit sehat, Pradapta juga berpartisipasi dalam penyemprotan rutin di kelurahan tersebut. Penyemprotan menggunakan alat semprot manual yang dipompa dengan tangan, selain itu disinfektan menggunakan campuran air dan obat lalu disemprotkan pada pagar dan halaman rumah warga.
Adapun beberapa warga mengajukan permintaan khusus agar bagian dalam rumah warga disemprot disinfektan. Tak hanya itu, dirinya mengikuti serta mengampanyekan vaksinasi untuk menciptakan herd immunity demi capai fase new normal. Hal-hal tersebut juga merupakan langkah dalam menyukseskan program kegiatan P3K yang dicanangkan oleh mahasiswa itu sendiri.
Berikutnya, Pradapta yang kerap disapa sebagai Ririn oleh warga sekitar itu juga melaksanakan program kegiatan CIUS sebagai penerapan dari program studi yang telah dijalaninya selama enam semester yaitu S1 Sastra Inggris. Ia merasakan urgensi dari kegiatan belajar Bahasa Inggris pada masa pandemi COVID-19.Â
Kepanikan akibat meningkatnya jumlah penderita maupun varian baru yang muncul menyebabkan banyak orang yang menelan mentah berita yang mereka terima. Akibat kepanikan inipun pesan-pesan berisi informasi menyimpang yang tersebar via aplikasi perpesanan juga dipercaya tanpa mencari tahu kebenarannya. Lebih-lebih, istilah dalam Bahasa Inggris yang membuat pesan tersebut terkesan kredibel yang meyakinkan pembaca. Oleh karena itu, program CIUS diusung agar warga lebih awas mengenai pesan yang mereka terima.