3. Menjaga Keutuhan Bangsa: Tantangan polarisasi akibat perbedaan politik atau agama harus dihadapi dengan pendekatan inklusif, bukan eksklusif. Pemuda perlu menjadi penggerak dialog yang membangun.
Penutup
Sumpah Pemuda bukan hanya sebuah peristiwa sejarah, melainkan warisan semangat yang terus relevan hingga kini. Nilai-nilai persatuan, kebangsaan, dan kebersamaan yang terkandung di dalamnya harus terus dihidupkan, terutama oleh generasi muda. Di tengah berbagai tantangan modern, semangat Sumpah Pemuda dapat menjadi pedoman untuk membangun Indonesia yang lebih maju, berdaya saing, dan tetap menjunjung tinggi identitas bangsa.
Momen refleksi Sumpah Pemuda setiap 28 Oktober hendaknya tidak hanya menjadi ritual seremonial, tetapi juga pengingat akan tanggung jawab kita sebagai anak bangsa. Dengan semangat yang sama, mari terus berjuang untuk Indonesia yang lebih baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H