Di sekitar podok kediamanku...
Masih terlihat ceceran sisa sampah terbakar..
Terbakar karena api nurjana
Terbakar karena kotornya lingkungan..
Terbakar karena bau tak sedap..
Ibu yang di samping rumah berteriak
Sambil melambaikan tangan seraya ingin mengacungkan jemari..
Maksudnya???
Aneh...memang aneh...
Aku yang tadinya bengong menatap saja kearahnya...
Ini dusta...
Ini dusta sampah singgasana..
Coba bayangkan si dia yang sedang memimpin..
Sambil mengacungkan jemari...
Perintah.....perintah....
Dia hanya diam...
Dia hanya memberi intruksi...
Dia hanya menulis ilusi..
Dan membiarkan menjadi singgasana dusta seribu mimpi...
Salam Senaren dari bumi Lamaholot,NTT.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H