Mohon tunggu...
Pter Tukan
Pter Tukan Mohon Tunggu... Seniman - Menyukai Musik. Penulis lepas

Sosiolog Muda

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Refleksi Kaum Migran, Merantau atau Membangun Daerah?

22 Januari 2018   11:14 Diperbarui: 23 Januari 2018   13:20 1523
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di sisi lain penawaran yang tinggi imbalan yang diperoleh di kota membuat banyak orang berbodong-bondong untuk bekerja di kota. Meninggalkan kampung halamannya. Selain itu, lapangan pekerjaan di desa menjadi tidak berkembang karena tidak ada orang yang mampu untuk memfasilitas lapangan pekerjaan tersebut. Jadilah desa yang berkembang secara evolusi dan berlahan-lahan. 

Di samping itu juga adanya penurunan jumlah sumber daya manusia untuk melaksanakan pekerjaan-pekerjaan yang bersifat sosial atau kegiatan gotong royong guna membangun desa. Bila hal ini berlangsung terus-menerus dikhawatirkan bahwa kehidupan sosial dan gotong royong yang ada di desa saat ini makin lama akan menjadi sirna.

Menjawab situasi tersebut maka penulis menyarankan adanya suatu kesadaran kolektif untuk membangun dan menata kembali nilai-nilai kebersamaan, sifat kepahlawanan dan nilai dari perjuangan tersebut. agar memenuhi kebutuhan hidup masyarakat kita baik dalam bidang ekonomi, sosial dan budaya dan tercipta pembangunan wilayah yang baik di kemudian hari. 

Selain itu juga perlu adanya "kerinduan" untuk kembali dan membangun wilayah desa yang ditinggalkan baik dalam waktu yang relatif singkat maupun relatif lama. Kerinduan ini perlu dipupuk agar pembangunan di wilayah kita dapat terwujud dan integritas masyarakat dapat berkembang sesuai dengan kondisi real sosial ekonomi dan budaya dalam lingkup keberagaman.

Salam Senaren dari bumi Lamaholot, Nusa Tenggara Timur

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun