Mohon tunggu...
Priyanto Sukandar
Priyanto Sukandar Mohon Tunggu... -

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Emiten Telekomunikasi Terseok-seok Berjuang Melawan Beban Utang

13 Mei 2016   10:30 Diperbarui: 13 Mei 2016   11:12 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sementara itu emiten yang kurang beruntung di kuartal pertama tahun ini adalah PT XL Axiata Tbk. Emiten berkode EXCL ini hanya mampu membukukan pendapatan Rp 5,6 triliun. Jika dibandingkan pada periode yang sama di tahun 2015, pendapatan EXCL hanya tumbuh 2% saja. Tentu saja pertumbuhan yang minim ini jauh di bawah Telkom maupun Indosat.

Akusisi Axis beberapa waktu yang lalu nampaknya masih memberikan beban tersendiri bagi XL Axiata. Beban ini tercermin dari masih tingginya hutang yang diembang perseroan di tahun 2016 ini. dengan total hutang Rp 41,7 triliun, membuat emiten berkode EXCEL ini memiliki DER 2,9 kali. Tentu saja right issue XL Axiata ini akan menurunkan rasio hutang dengan ekuitasnya.

Namun langkah ini tak serta merta akan membuat XL Axiata agresif dalam melakukan ekspani usaha dan menggenjot pendapatannya. Sebab dana yang dihasilkan dari penerbitan saham baru hanya dipergunakan untuk membayar hutang ke Axiata Bhd.

Melihat masih tingginya rasio hutang dan kinerja penjualan dari tiga emiten telekomunikasi ini, saya berpendapat hanya saham PT Telkom yang ‘seksi’ untuk dijadikan investasi jangka menengah. Sebab dua emiten lainnya seperti ISAT dan EXCL masih harus bekerja keras menyelesaikan hutangnya dan meningkatkan ekuitasnya.

Jika ISAT dan EXCL disandingkan, maka Indosat yang masih memiliki ruang untuk meningkatkan ekuitasnya.Indosat masih memiliki kemampuan meningkatkan ekuitasnya dengan menerbitkan saham baru atau menjual menara BTS-nya. Dengan dua langkah tersebut, Indosat bisa mengembangkan usaha telekomunikasinya di luar selular.

Sedangkan ruang untuk XL Axiata memperkuat permodalannya sudah sangat terbatas. Ini disebabkan emiten ini sudah menjual aset menara BTS-nya dan right issue. Semua dana dari aksi korporasi tersebut hanya dipergunakan untuk membayar hutang.

Dengan kinerja yang ‘kinclong’, hutang yang minim serta rencana kerja managemnt yang jelas, , saham Telkom diperkirakan akan mampu mencapai harga Rp 4000.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun