Ini seperti hukum supply and demand. Perbankan tak mungkin memegang uang nasabah dalam jangka waktu lama. Ini disebabkan adanya biaya dana yang harus dikeluarkan oleh perbankan. Dengan berkurangnya outstanding simpanan di SBI atau 7 Days Reverse Repo, membuat perbankan nasional dipaksa secara alami untuk menyalurkan kredit. Jika uang di pasar bertambah, dipercaya suku bunga akan mengalami penurunan.
Pengurangan outstanding simpanan perbankan di BI juga tak serta merta meningkatkan jumlah uang beredar (M1) di masyarakat. Memang selama ini jumlah uang beredar menjadi momok tersendiri bagi inflasi. Namun sampai saat ini jumlah uang yang beredar di masyarakt (M0) tak mengalami peningkatan. Jadi bank sentral jangan menetapkan penerapan moneter longgar atau ketat dari tinggi rendahnya suku bunga. Namun dilihat dari pertumbuhan uang beredar (M0) di masyarakat.
Dengan demikian pengurangan outstanding simpanan perbankan di SBI atau 7 Days Reverse Repo, membuat perbakan ‘disapih’ dan ‘dipaksa’ untuk menyalurkan kredit.
Semoga saja BI berani menurunkan outstanding simpanan agar tujuan pemerintah mendapatkan bunga murah bagi masyarakat dapat tercapai.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H