Memang terkesan manfaat yang sangat sederhana. Tapi di balik itu, menjadi justifikasi bahwa menampung air hujan juga mempunyai manfaat luar biasa.Â
Misalnya saja, dengan memikirkan bagaimana jika selama 23 tahun ini keluarga saya tidak melakukan kebiasaan tersebut? Atas hal ini pula muncul sebuah pertanyaan. Jika untuk hal sederhana saja, hujan yang ditampung telah menunjukkan manfaatnya, mengapa masih banyak yang tak menyadari dan melakukannya?
Bagi saya, hujan adalah rahmat. Menabungnya adalah wujud syukur atas nikmat. Andai saja, menabung air hujan menjadi kebiasaan semua orang, entah itu menggunakan bejana, tong, embung, atau harus waduk sekalipun.Â
Bukan tak mungkin, prediksi Bappenas soal kelangkaan air dapat terbantahkan. Pun para petani, bisa saja tak alami kekecewaan. Lebih utama dapat mempersiapkan kemungkinan tak terduga. Semua tinggal bagaimana kita menentukan pilihan. Ya, pilihan untuk keberlanjutan tersedianya air selama 10 tahun bahkan 100 tahun ke depan.
Referensi:
Permenkes Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 tentang Persyaratan Kualitas Air Minum.
Permenkes Nomor 32 Tahun 2017 tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan dan Persyaratan Kesehatan Air untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum.