Mohon tunggu...
PSP Watch
PSP Watch Mohon Tunggu... Akuntan - Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

hobby menulis dan membaca laporan keuangan. Jika ada pertanyaan seputar laporan keuangan, financial engineering, emiten, saham, corporate action, silahkan tinggal pesan di komentar, jika ada waktu luang saya akan respond.

Selanjutnya

Tutup

Financial

IHSG - PSP yang Banyak Duitnya

13 Juli 2022   17:55 Diperbarui: 13 Juli 2022   18:14 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

JARR adalah emiten yang bakal IPO bulan ini. Emiten ini bergerak dalam bidang Perkebunan dan Pengolahan Minyak Kelapa Sawit Terpadu Berkedudukan di Kalimantan Selatan, Indonesia PSP (Pemegang Saham Pengendali) nya adalah Haji Samsudin Andi Arsyad atau yang lebih dikenal dengan Haji Syam.

Emiten akan menawarkan saham IPO sebanyak 12,2 juta lot, jika saham IPO laku dijual pada harga Rp. 300, maka total dana IPO, sebanyak-banyaknya sebesar Rp. 366,9 miliar.

Sebelum IPO emiten melakukan transaksi restrukturisasi, menurut prospektus transaksi tersebut terjadi pada tanggal 13 Desember 2021. Oleh karena itu restrukturisasi terjadi dalam rentang 6 bulan sebelum pendaftaran, maka para PSP dilarang menjual saham miliknya sampai 8 bulan setelah listing.

Pada tanggal 31 Des 2020 jumlah saham hanya sebanyak = setoran modal / nilai nominal = 50,6 miliar / 100 = 5,06 juta lot. Setelah "restrukturisasi modal" (13 Desember 2021), jumlah saham naik menjadi = 677,7 miliar / 100 = 67,8 juta lot. Dengan demikian, dari hasil restrukturisasi emiten sukses mencetak saham baru sebanyak = 67,8 juta lot -- 5,06 juta lot = 62,71 juta lot.

Saham baru tersebut, pada tanggal 13 Desember 2021 dijual kepada PSP dengan cara inbreng antara "utang perusahaan kepada PSP sebesar Rp. 718 miliar" dengan "saham baru" sebanyak 62,71 juta lot. Maka harga perolehan "saham baru" para PSP sebesar = 718 miliar / 62,71 juta lot = Rp. 115 / lembar.

Semenjak beroperasi secara komersial pada tahun 2019 sampai dengan tanggal 31 Des 2021 emiten ini masih menghasilkan "laba ditahan negative (defisit)", maka tidak ada historical pembayaran dividend.

21% dari dana IPO untuk kegiatan CAPEX dan sisanya 79% untuk OPEX. Dengan demikian, karena nilai IPO relative besar Rp. 366,9 miliar, dan tujuan penggunaan dana IPO sebagian besar (79%) untuk modal kerja, maka menurut saya emiten ini tidak sedang kepepet duit untuk segera menjual saham IPO kepada publik secepat-cepatnya. Sebab tanpa IPO-pun emiten ini aman-aman saja dalam hal penyediaan modal kerja. Dimana per tanggal 31 Des 2021 para pihak berelasi (PSP) mampu memberikan utang modal kerja dalam bentuk "utang usaha" dan "utang lain-lain" kepada emiten sebesar Rp. 232,6 miliar. Jumlah utang kepada modal kerja tersebut, nilainya sekitar 56% dari total utang modal kerja. Tidak heran kalau PSP-nya mampu, karena bapak Haji Syam terkenal bonafide, jadi menurut saya ini adalah "IPO Strategis". Cocok untuk spekulasi saham IPO.

Demikian semoga bermanfaat.

DYOR - resiko anda tanggung sendiri

Sumber prospektus IPO : https://www.e-ipo.co.id/id/pipeline/get-propectus-file?id=135&type=

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun