Pertanyaan menarik kepada siapa creditor akan pinjamkan uang? Â Tentu saja kepada PSP, sebagai jaminannya adalah "saham". Â Praktik ini dikenal dengan "gadai saham" atau "REPO".
Sedangkan kalau kreditor mau pinjamin uang kepada emiten, jaminan yang diminta oleh kreditor kepada emiten tetaplah "business as usual" yaitu jaminan asset real. Â Bukan goodwill.
Jadi dengan IPO, secara tidak langsung asset PSP menjadi multiplier yang dapat digandakan melalui pinjaman. Â Yang pertama lewat emiten yang pinjam uang dengan jaminan asset berwujud (bukan goodwill) dan lewat PSP langsung yang pinjam duit dengan jaminan "saham tbk milik PSP" yang sekarang sudah berubah jadi "mata uang".
Selanjutnya terserah PSP, apakah utang akan dibayar kepada kreditor, yang berasal dari usaha (bisnis). Â Atau PSP tidak ambil pusing, untuk bayar utang kepada kreditor dengan cara menjual habis saham milik PSP seperti yang terjadi pada $ENVY dan $HKMU dan kawan-kawan lainya.
Jadi yang paling berkepentingan untuk IPO adalah PSP, bukan emiten. Â Kenapa bukan emiten? Â Sebab perusahaan yang sudah establish, running well, itu sudah auto pilot, sudah bisa cari duit sendiri tanpa harus minta uang kepada shareholder, baik shareholder karatan -- PSP, atau minta duit kepada shareholder pendatang baru lewat jalur IPO.
Demikian semoga bermanfaat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H