Dahulu saya pernah dikira mahluk ghoib yang Bernama TUYUL, akiba saya suka intip-intip uang retjeh disaku Bapak, sehabis pulang bekerja, lalu curi-curi kesempatan mau dipake untuk jajan gorengan. Mohon maklum, namanya juga anak-anak, kalau kurang jajan jadinya begitu.
Sekarang saya jadi kangen masa lalu, pengen intip uang bapak-bapak di bursa, kira-kira uangnya bisa dipake untuk jajan apa ya, apakah cukup untuk jajan gorengan?
Kalau kita mau intip duit Bapak-bapak emiten di BURSA, meskipun datanya sudah terbuka, tapi awas salah kaprah, sebab untuk mengetahui jumlah uang di saku BAPAK, masih harus pakai teknik mengintip.
Misalnya, isi kantong BAPAK $WMPP per 31 Des 2021, dapat kita ketahui dengan cara = saldo kas WMPP -- Saldo kas WMUU; hasilnya uang di kantong BAPAK WMPP = 305,1 Miliar -- 76,5 miliar = Rp. 228,5 miliar. Lumayan tebal juga kantong bapaknya $WMUU.
Sekarang kita lihat isi kantong $TLKM per 31 Mar 2022, = saldo kas TLKM -- Saldo kas MTEL = 41,63 triliun -- 18,64 triliun = Rp. 22,99 triliun. Hasilnya bunyak banget uang bapaknya $MTEL.
Selanjutnya kita lihat isi kantong Bapak $PPGL per 31 Des 2021 = saldo kas PPGL -- Saldo kas JAYA = 3,66 miliar -- 3,54 miliar = Rp. 128,5 juta PERAK. Wow buanget uang retjeh di kantong bapak nya bang $JAYA.
Sekarang saya sedang menghayalkan, kalau saya punya duit 128,5 Juta perak, lumayan juga kalau dipake untuk jajan saham $BUMI, dapat gorrengan sebanyak 23.336 lot.
Btw, horror banget gak sih??? Kalau uang emiten dikantong cuman 128,5 juta perak.........
Sumber LK PPGL tahun 2021 : https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan//Laporan%20Keuangan%20Tahun%202021/Audit/PPGL/PPGL-Consolidated%20Report_31Des2021.pdf