Mohon tunggu...
PSP Watch
PSP Watch Mohon Tunggu... Akuntan - Kalo kagak mampu mendirikan perusahaan, terus kenapa saham orang lain lu jual-jualin?

hobby menulis dan membaca laporan keuangan. Jika ada pertanyaan seputar laporan keuangan, financial engineering, emiten, saham, corporate action, silahkan tinggal pesan di komentar, jika ada waktu luang saya akan respond.

Selanjutnya

Tutup

Financial

TLKM - Angel Investor Wes Dadi Investor Angel

19 April 2022   20:56 Diperbarui: 19 April 2022   20:58 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

TLKM melaporkan laba bersih tahun 2021 Rp. 33,95 triliun, jumlah tersebut mengalami kenaikan sebesar Rp. 4,39 triliun, dibandingkan dengan laba bersih tahun 2020.

Pemicu utama, kenaikan laba bersih tahun berjalan 2021 adalah "Keuntungan yang belum direalisasi dari perubahan nilai wajar atas investasi" (CLK 10). Yang mengalami kenaikan sebesar
= laba kenaikan nilai wajar investasi tahun 2021 - laba kenaikan nilai wajar investasi tahun 2020
= 3,43 triliun --(-(763 miliar -- 129 miliar)) = Rp. 4,06 triliun.

Dengan demikian kenaikan kinerja TLKM, bukan dipicu oleh peningkatan efektifitas dan effisiensi "aktivitas operasional", tetapi berasal dari aktivitas investasi sebagai "angel investor".

Alih-alih, aktivitas "angel investor" telah menghasilkan uang kepada TLKM, malahan sebaliknya, sekarang TLKM menjadi "investor angel" karena mesti suplai duit, terus-menerus mengucurkan uang. Pada tahun 2021 uang yang disalurkan kepada para "omnicron" sebesar Rp. 6,36 triliun.

Dan keuntungan yang diakui masih berstatus "keuntungan yang belum direalisasi (duitne ente)". Menurut CLK 10, dari total keuntungan TLKM dari sebagai "angel invetor", sebesar Rp. 2,49 triliun berasal dari $GOTO, dan sisanya Rp. 899 miliar berasal dari "investasi di MDI".

Keuntungan dari GOTO diperoleh karena Telkom menganggap harga wajar GOTO pada tanggal 31 Des 2021 = Rp. 375 per lembar. Total saham GOTO milik TLKM sebanyak 23.722.133.875 lembar, dengan demikian keuntungan Rp. 2,49 triliun, jika dihitung per lembar = Rp. 105 perlembar. Maka modal saham GOTO milik Telkom = 375 -- 105 = Rp. 270 per lembar. Sekarang harga GOTO = Rp. 358, meskipun harga tersebut masih diatas harga modal (270), tetapi karena laporan keuangan tahun 2021 telah ditutup, berarti TLKM per hari ini harus menanggung "rugi perubahan nilai wajar investasi sebesar" = (375 -- 358) X 23.722.133.875 lembar = Rp. 403,3 miliar.

Memang menjadi perusahaan yang "cash rich" sangat menggoda, lihat banyak uang dikantong TELKOM, membuat mata IJO. Pada akhir tahun 2021 saldo kas mengalami kenaikan yang signifikan menjadi sebesar Rp. 38,11 triliun atau lebih besar Rp.17,72 triliun dibandingkan dengan tahun 2020.

Pada tahun 2021 anak usaha $MTEL melakukan IPO, menghasilkan uang sebesar Rp. 18,79 triliun. Dengan demikian kenaikan saldo kas TLKM per 31 Des 2021 sebesar Rp. 17,72 triliun, berasal dari IPO MTEL, bukan berasal dari kinerja aktivitas operasional.

Kesimpulannya, tidak ada peningkatan kinerja operasional pada tahun 2021. Kenaikan laba hanya berasal dari pengakuan bahwa saham GOTO harganya wajarnya Rp. 375, yang mana nilai tersebut sangat spekulatif, dan uang kas bertambah juga bukan dari aktifitas operasional, tetapi karena hasil IPO.

Kinerjanya .... wes angel....

Sumber laporan keuangan TLKM https://www.idx.co.id/Portals/0/StaticData/ListedCompanies/Corporate_Actions/New_Info_JSX/Jenis_Informasi/01_Laporan_Keuangan/02_Soft_Copy_Laporan_Keuangan//Laporan%20Keuangan%20Tahun%202021/Audit/TLKM/telkom%202021%20-%20fs%20bahasa%20q4%202021_released.pdf

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun