MASALAH DAN PENYELESAIANNYA
"hah, masalah gitu aja loh, lebai banget sih"
Pernah gak sih kalian mendengar kalimat seperti itu, atau bahkan pernah mengalami sendiri. Saat mengalami suatu permasalah dan di judge oleh teman, saudara atau siapapun itu.
Tanpa disadari, jidge seperti itu membuat kita semakin down dan mungkin pada akhirnya akan menyalahkan diri sendiri, memandang diri sendiri lemah bahkan terkadang bisa membuat kita membenci diri sendiri.
Masalah, masalah dan masalah, apa sih sebenarnya masalah itu?
Menurut ahli psikologi dalam aliran Gestalt mendefinisikan masalah sebagai situasi dimana terdapat kesenjangan atau ketidak-sejalanan antar representasi-representasi kognitif (Greeno,1978). Sedangkan, menurut Newell & Simon (dalam Sulasamono, 2012) banyak dikutip para pakar sebagai menyatakan bahwa masalah adalah situasi di mana seseorang menginginkan sesuatu tetapi tidak mengetahui secara
serta merta serangkaian tindakan yang dapat ia lakukan untuk mencapainya. Dari pendapat ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa masalah adalah ketika harapan tidak sesuai dengan kenyataan.
Nah, dengan demikian standar "permasalahan" yang dialami seseorang akan berbeda antara satu orang degan orang lainnya yang dikarenakan setiap orang memiliki  harapan atau ekspektasi yang tidak sama dan pengalaman atau kenyataan yang sedang dihadapi oleh masing-masing individu juga tidaklah sama.
Selain itu, kemampuan pemecahan masalah antar setiap individu juga berbeda antar satu individu dengan individu lainnya. Jadi kita tidak dapat menilai atau memberikan judge sesuai dengan kemampuan atau standar kita kepada orang lain, seperti pernyataan "masalah gitu aja kok lebai banget sih?", dalam artian jika kondisi A bisa menjadi masalah untuk si X, maka belum tentu kondisi tersebut juga bermasalah untuk si Y serta kemampuan si X berberda dengan kemampuan si Y terkait tentang pengetahuan maupun keterampilan-keterampilan dasar yang dimiliki. Â Girl dkk (2002) menyatakan bahwa pemecahan masalah adalah proses yang melibatkan penerapan pengetahuan dan ketrampilan-ketrampilan untuk mencapai tujuan. Â Karena problrm solving atau penyelesaian masalah merupakan sebuat "proses" maka akan melalui beberapa tahapan menurut Steinberg (1999), sebagai berikut :
Problem Identification
Menilai dan mengidentifikasi situasi atau kondisi masalah. Menetapkan keberadaan suatu masalah yang dialami. Dalam hal ini, kita harus mengetahui permasalahan apa yang saat ini sedang kita alami. Ketika seseorang tidak dapat mengidentifikasi atau menyadari bahwa dirinya sedang tidak mengalami permasalahan, maka tentang permasalahan yang sedang dihadapi, maka akan sulit untuknya melanjutkan pada tahapan berikut yaitu mendefinisikan masalah tersebut.
Definition of Problem
seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, setelah menilai ada masalah, tahap berikutnya yaitu mendefinisikan masalah dan menentukan apakah masalah dapat dipahami untuk bisa diselesaikan. Saat kita mampu mendefenisikan tentang permasalahan apa yang sedang kita hadapi, maka akan memudahkan kita untuk menentukan strategi yang tepat dalam penyelesaian masalah.
Constructing Strategy
Menentukan strategi-strategi yang dianggap tepat untuk menyelesaikan masalah dengan cara menganalisis dan mensinstesiskan strategi tersebut.
Organizing Information about Problem
Setelah kita mampu menyusun strategi dalam penyelesaian masalah yang sedang kita hadapi, dapat dilanjutkan dengan mengumpulkan, menyusun dan mengintegrasikan informasi-informasi yang sekiranya efektif membantu penyelesaian masalah.
Allocation of Resources
Menentukan dan memperhitungkan berbagai bentuk sumber daya yang dapat digunakan untuk membantu penyelesaian masalah. Contoh sumber daya antara lain: waktu, tenaga, energi, biaya, peralatan, dsb.
Monitoring Problem Solving
Memantau penyelesaian masalah adalah tahapan yang penting dilakukan. Hal ini diperlukan untuk menilai apakah strategi yang telah kita tempuh semakin dekat menuju penyelesaian masalah atau tidak. Bila ternyata strategi belum tepat/efektif, kita bisa kembali ke tahapan problem solving
yang lebih awal.
Evaluating Problem Solving
Tahap terakhir dari siklus problem solving adalah menilai dan mengevaluasi hasil dari penyelesaian masalah yang telah kita lakukan. Apakah sudah efektif, apakah sudah menyelesaikan masalah, apa ada potensi masalah baru  atau tidak.
Demikian tahapan dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Apapun permasalahan yang sedang kita hadapi pasti kita mampu melaluinya. Karena masalah dapat menjadi bagian dari proses kehidupan yang pasti semua orang akan hadapi.
Ketika kesulitan untuk menghadapi permasalahan tersebut sendiri, minta bantuan dengan tenaga professional.
Daftar Pustaka
Girl, T.A., Wah, L.K.M., Kang, G.Ng., & Sai, C.L. 2002. New Paradigm for Science Education. A
Perspective of Teaching Problem-Solving, Creative Teaching and Primary Science Education;
Singapore: Prentice Hall.
Greeno, J.G. 1978. Natures of Problem Solving Abilities. Dalam W.K. Estes (ed) Handbook of Learning
and Cognitive Processes. Volume 5. Human Information Processing; New Jersey: Lawrence
Erlbaum Associates, Publisher.
Steinberg, R.J. 1999. Cognitive Psychology. Second Edition. Philadephia: Harcout Brace College
Publishers.
Sulasamono, B.S. 2012. Jurnal Elektronik Satya Widya, Vol. 28. Problem Solving: Signifikansi, Pengertian, dan Ragamnya. Universitas Kristen Satya Wacana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H