Pembatasan Akses ke Metode Mematikan: Mengurangi akses ke alat yang dapat digunakan untuk bunuh diri, seperti senjata api atau obat-obatan berbahaya.
Program Pencegahan Berbasis Sekolah: Mendidik siswa dan staf tentang kesehatan mental, sehingga mereka dapat mengenali tanda-tanda masalah dan mendukung satu sama lain.
Pengobatan dan Intervensi Psikosocial: Menggabungkan terapi dan obat untuk membantu individu yang mengalami kondisi kesehatan mental.
Edukasi Dokter Perawatan Primer: Melatih dokter untuk mengenali tanda-tanda masalah kesehatan mental dan memberikan intervensi awal.
Penyaringan dalam Perawatan Primer: Melakukan pemeriksaan kesehatan mental secara rutin untuk menemukan individu yang berisiko lebih awal.
Pelatihan Gatekeeper: Memberdayakan individu di komunitas untuk mengenali tanda-tanda krisis dan memberikan dukungan kepada mereka yang membutuhkannya.
Pelatihan Media: Mengajarkan media tentang cara melaporkan isu bunuh diri dengan sensitif dan bertanggung jawab, sehingga tidak menambah stigma.
Intervensi Berbasis Internet dan Layanan Bantuan: Menyediakan sumber daya yang mudah diakses bagi individu yang mencari bantuan secara online.
Strategi Pasca Intervensi: Menawarkan dukungan kepada keluarga dan teman dari mereka yang terdampak bunuh diri, membantu mereka mengatasi kehilangan.
Pentingnya Kolaborasi
Kongres ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara berbagai pihak sangat penting untuk mengatasi tantangan kesehatan mental. Para peserta didorong untuk berdiskusi dan berbagi pengalaman, menciptakan jaringan dukungan yang dapat memperkuat upaya pencegahan bunuh diri. Semoga banyak manfaat yang didapat dari kongres ini buat para psikiater dan tentunya para pasien di seluruh Asia. Salam Sehat JiwaÂ