Selain gejala utama, DSM-5 juga mencantumkan sejumlah gejala tambahan yang sering terkait dengan gangguan depresi. Beberapa di antaranya adalah:
Gangguan Pola Tidur: Ini dapat meliputi kesulitan tidur (insomnia) atau tidur berlebihan (hipersomnia). Individu dengan depresi sering mengalami gangguan tidur yang signifikan.
Perubahan Pola Makan: Depresi dapat menyebabkan penurunan nafsu makan atau sebaliknya, peningkatan nafsu makan yang berlebihan. Ini dapat mengakibatkan perubahan berat badan yang signifikan.
Penurunan Energi: Individu dengan depresi seringkali merasa sangat lelah dan kelelahan. Ini dapat mengganggu kemampuan mereka untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Perasaan Bersalah atau Tidak Berguna: Orang dengan depresi sering merasa bersalah, tidak berharga, atau merasa bahwa mereka adalah beban bagi orang lain.
Kesulitan Konsentrasi: Gangguan depresi dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi, membuat keputusan, atau mengingat hal-hal penting.
Pikiran tentang Kematian atau Bunuh Diri: Individu dengan depresi sering mengalami pemikiran tentang kematian, bunuh diri, atau mengakhiri hidup mereka sendiri. Ini adalah gejala yang sangat serius dan memerlukan perhatian medis segera.
Terapi Depresi yang Tepat dan Cepat
Di dunia saat ini ada sekitar 90 pedoman terapi untuk depresi dari berbagai negara dan organisasi terkait psikiatri yang ada. Sekian banyak pedoman tersebut tentunya sering kali membuat adanya sedikit perbedaan dalam melakukan terapi yang dianggap tepat oleh profesional di bidang kesehatan jiwa dalam praktik sehari-hari.Â
Kemarin kami membahas terapi depresi tersebut dan mengemukakan beberapa hal penting terkait perbedaan pedoman praktis di masing-masing negara dan apa yang kita lakukan dalam praktik sehari-hari.Â
Penggunaan antidepresan yang saat ini dianggap banyak membantu pasien depresi tentunya memerlukan pertimbangan dalam penggunaannya. Banyaknya kasus depresi di golongan usia muda yang membutuhkan kemampuan kognitif (cara berpikir) yang cepat di era sekarang ini akan memberikan kondisi yang berbeda dalam penekanan penanganannya.Â