Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol dengan baik pada diabetes dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol, yang berhubungan dengan kecemasan dan gangguan tidur.Â
Kualitas tidur yang buruk dan kecemasan dapat berdampak negatif pada kontrol glikemik pada individu dengan diabetes. Kurang tidur dan kecemasan dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa.
Kesehatan Jiwa dan Diabetes
Penyakit yang kronis atau berkepanjangan sering kali menimbulkan tekanan psikologis pada penderitanya termasuk pada pasien diabetes. Pengelolaan diabetes yang terus menerus dapat menyebabkan tekanan psikologis, termasuk kecemasan.
Tekanan psikologis ini pada gilirannya dapat mengganggu pola dan kualitas tidur. Mengenali dan menangani masalah tidur dan kecemasan pada pasien diabetes sangatlah penting.Â
Perawatan terpadu yang mencakup dukungan kesehatan mental, intervensi gaya hidup, dan manajemen diabetes dapat meningkatkan kesembuhan dari gejala kecemasan dan perbaikan kualitas tidur.Â
Presentasi saya ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh staf departemen psikiatri FKIK UKRIDA, Jakarta bersama dengan mahasiswa. Saya, dr. Elly Tania, SpKJ dan dr.Inggrid SY.Frans adalah peneliti yang menjalankan penelitian ini pada responden yang berjumlah 97 di Puskesmas Grogol Petamburan, Jakarta Barat.Â
Responden merupakan pasien diabetes melitus tipe 2 yang beragam rentang waktu menderita diabetesnya. Paling banyak adalah di antara 1-5 tahun yang berjumlah 39.2% dengan usia rata-rata 41-65 tahun sebagai penderita terbanyak yaitu 55.7% disusul yang berusia di atas 65 tahun sebesar 40.2%.Â
Hasil dari penelitian ini menegaskan adanya hubungan bermakna secara statistik antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur penderita diabetes melitus di Puskesmas Grogol Petamburan.Â
Semakin tinggi tingkat kecemasan akan mengakibat semakin buruk kualitas tidur seseorang. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan.
Saran dan Langkah SelanjutnyaÂ