Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Gangguan Tidur dan Kecemasan Memperburuk Penyakit Diabetes

14 September 2023   07:23 Diperbarui: 10 Desember 2023   20:49 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi gangguan tidur.(SHUTTERSTOCK/Sam Wordley via Kompas.com)

Kadar glukosa darah yang tidak terkontrol dengan baik pada diabetes dapat menyebabkan peningkatan kadar kortisol, yang berhubungan dengan kecemasan dan gangguan tidur. 

Kualitas tidur yang buruk dan kecemasan dapat berdampak negatif pada kontrol glikemik pada individu dengan diabetes. Kurang tidur dan kecemasan dapat menyebabkan resistensi insulin dan gangguan metabolisme glukosa.

Kesehatan Jiwa dan Diabetes

Penyakit yang kronis atau berkepanjangan sering kali menimbulkan tekanan psikologis pada penderitanya termasuk pada pasien diabetes. Pengelolaan diabetes yang terus menerus dapat menyebabkan tekanan psikologis, termasuk kecemasan.

Tekanan psikologis ini pada gilirannya dapat mengganggu pola dan kualitas tidur. Mengenali dan menangani masalah tidur dan kecemasan pada pasien diabetes sangatlah penting. 

Perawatan terpadu yang mencakup dukungan kesehatan mental, intervensi gaya hidup, dan manajemen diabetes dapat meningkatkan kesembuhan dari gejala kecemasan dan perbaikan kualitas tidur. 

Presentasi saya ini merupakan hasil dari penelitian yang dilakukan oleh staf departemen psikiatri FKIK UKRIDA, Jakarta bersama dengan mahasiswa. Saya, dr. Elly Tania, SpKJ dan dr.Inggrid SY.Frans adalah peneliti yang menjalankan penelitian ini pada responden yang berjumlah 97 di Puskesmas Grogol Petamburan, Jakarta Barat. 

Responden merupakan pasien diabetes melitus tipe 2 yang beragam rentang waktu menderita diabetesnya. Paling banyak adalah di antara 1-5 tahun yang berjumlah 39.2% dengan usia rata-rata 41-65 tahun sebagai penderita terbanyak yaitu 55.7% disusul yang berusia di atas 65 tahun sebesar 40.2%. 

Hasil dari penelitian ini menegaskan adanya hubungan bermakna secara statistik antara tingkat kecemasan dengan kualitas tidur penderita diabetes melitus di Puskesmas Grogol Petamburan. 

Semakin tinggi tingkat kecemasan akan mengakibat semakin buruk kualitas tidur seseorang. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang diajukan.

Saran dan Langkah Selanjutnya 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun