Pembicara lain dalam acara yang mendapatkan grant edukasi dari H.Lundbeck A/S ini adalah Prof. Roger McIntyre yang sangat dikenal di kalangan peneliti depresi. Beliau telah menerbitkan lebih dari 815 artikel di jurnal dan menerbitkan banyak buku sebagai penulis ataupun editor. Prof McIntyre juga oleh Clarivate Analytics dianggap sebagai "The World's Most Influential Scientific Minds".
Presentasi Prof McIntyre meyakini walaupun kegagalan dalam terapi depresi cukup besar seperti yang dikatakan oleh Prof Papakostas di atas namun masih ada ruang untuk meningkatkan strategi terapi yang lebih signifikan untuk mencapai perbaikan pasien depresi yang telah menjalani pengobatan dengan obat antidepresan inisial sebelumnya.
Beliau lebih jauh mengatakan pengobatan depresi dengan menggunakan antidepresan SSRI dan SNRI selama ini banyak menghasilkan hal yang tidak memuaskan dari sisi perubahan gejala, 50% di antara pasien-pasien masih memiliki gejala dan berada pada pfase "partial response".Â
Pengobatan antidepresan pada pasien depresi perlu memperhatikan beberapa hal seperti perbaikan gejala depresi, cocok atau tidaknya obat bagi pasien (tolerabilitas), perbaikan fungsi pasien dan bagaimana kondisi kesehatan pasien secara keseluruhan.
Beberapa penelitian dan percobaan di klinis mengatakan pasien-pasien yang tidak mengalami perbaikan signifikan dengan pengobatan awal SSRI atau SNRI memperlihatkan perbaikan bermakna dengan penggunaan antidepresan multimodal seperti Vortioxetine.
Presentasi beliau juga membandingkan hasil penelitian terakhir randomised double blind terhadap keampuhan dari Vortioxetine versus Desvenlafaxine (antidepresan SNRI golongan terakhir yang dianggap lebih baik daripada pendahulunya).Â
Hasil dari penelitian "head to head" perbandingan efektifitas obat yang jarang dilakukan ini menyimpulkan bahwa Vortioxetine lebih unggul untuk mencapai remisi atau kesembuhan penuh tanpa gejala dibandingkan Desvenlafaxine.
Pasien yang mendapatkan Vortioxetine juga mencapai fungsi kehidupan yang lebih baik secara pribadi dan sosial. Pasien juga lebih menyukai efek penggunaan obat Vortioxetine daripada Desvenlafaxine yang biasanya berkaitan dengan karakteristik efek samping obat dan kecocokan dengan pasien.Â
Harapan Mempengaruhi Kesembuhan Depresi
Salah satu yang menarik sebagai diskusi dari presentasi di seminar ini adalah pembicara mengingatkan pentingnya memiliki HARAPAN dalam proses terapi.
Salah satu penelitian yang sengaja membandingkan obat kosong (plasebo) dengan plasebo pada gangguan depresi dewasa memberikan hasil bahwa salah satu plasebo lebih baik dalam menangani gejala daripada yang lainnya. Harapan dan konfirmasi diri sendiri pasien terkait keinginan menjadi lebih baik adalah kekuatan yang sangat besar dalam membantu proses penyembuhan. Inilah salah satu yang menurut saya sangat penting dalam proses penyembuhan hampir semua gangguan jiwa.