Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Cerita Jujur Saat Saya Divaksinasi Sinovac

31 Januari 2021   20:29 Diperbarui: 1 Februari 2021   06:55 2138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beristirahat dan melakukan meditasi sejenak akhirnya tekanan darah saya bisa turun ke 135/85 mmHg dan akhirnya saya bisa melakukan vaksin pertama saya tepat jam 14.46 WIB. 

Gejala Setelah Divaksin: Tidak Ada yang Bermakna

Setelah divaksin saya kemudian melanjutkan memeriksa pasien sebanyak 9 orang lagi sampai jam 18.15. Saya tidak mengalami dampak apapun. 

Beberapa teman bercerita mereka mengalami rasa kantuk yang nyata setelah divaksin, beberapa orang lainnya mengatakan rasa lapar yang timbul setelah divaksin sampai malam harinya. Saya sendiri tidak merasakan hal tersebut. 

Satu hari pasca vaksin saya melakukan olahraga beban seperti biasa dengan menggunakan dumble 15kg untuk melatih otot-otot bagian atas saya selama 15 menit. Saya tidak merasakan keluhan seperti kelelahan atau hal lainnya. Sampai 13 hari pasca vaksin ini saya merasakan kondisi dalam keadaan normal saja. 

Besok saya akan divaksin kembali yang kedua. Beberapa teman yang sudah divaksin kedua mengatakan kalau saat kedua ini rasanya memang lebih terasa dalam artian ada gejala seperti mual ataupun agak demam. Ini merupakan reaksi biasa pasca vaksin yang mungkin diakibatkan karena peningkatan antibodi beberapa kali lipat dari vaksin yang pertama. 

Reaksi antibodi ini sebenarnya pertanda baik karena inilah sebenarnya yang diharapkan. Pengalaman ini agak berbeda tentunya bagi setiap orangnya tapi saya meyakinkan diri saya bahwa semua akan baik-baik saja besok pasca vaksin.  

Satu hal yang penting adalah tetap melakukan protokol kesehatan dan 3 M dengan baik walaupun sudah divaksin. Vaksinasi hanya mengurangi risiko bergejala berat jika terinfeksi COVID-19 namun bukan berarti tidak akan terkena sama sekali selama kekebalan komunitas belum terbentuk yang sedianya baru terjadi jika 70% populasi yang layak divaksin sudah tervaksinasi. 

Vaksinasi juga bertujuan melindungi kelompok rentan yang tidak bisa divaksin seperti orang yang mengalami penyakit gangguan imunitas atau lansia yang mempunyai banyak komorbid. 

Semoga teman-teman sekalian di sini akan segera juga mendapatkan vaksinasi agar pandemi ini bisa segera usai. Salam Sehat Jiwa.


HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun