Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Kenali 3 Gejala Stres Ini, Cegah Terjadinya Depresi!

8 September 2019   11:04 Diperbarui: 31 Maret 2022   14:29 5685
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
#ECNP2019 (dok.pribadi)

 Saat menulis artikel ini saya sedang berada di Copenghagen, Denmark dalam rangka mengikuti kongres European College of Neuropsychopharmacologicum (ECNP) #ECNP2019. Kongres ini berfokus pada pengobatan dengan menggunakan psikofarmaka atau dengan obat psikotropik yang biasanya digunakan oleh dokter jiwa/psikiater dan dokter saraf/neurologis. 

#ECNP2019 (dok.pribadi)
#ECNP2019 (dok.pribadi)
Berbagai perkembangan terbaru pengobatan khususnya bagaimana obat semakin menarget individu secara spesifik dipaparkan oleh para peneliti di bidang psikofarmakologi dari berbagai negara Eropa. Pesertanya sendiri sampai sekitar 3000 psikiater, neurologis, farmakalogis dan peneliti berbagai bidang biologi otak. 

Namun dalam artikel ini saya akan sedikit berbagi terkait hal dasar yang masih dibicarakan sampai saat ini yaitu bagaimana stres bisa mempengaruhi otak dan membuat kita dapat mengalami depresi. 

Daya Adaptasi Otak

Tidak semua orang yang mengalami stres dalam kehidupannya akan mengalami gangguan jiwa depresi. Kita tahu bahwa tidak semua orang yang mengeluh stres mengalami gejala-gejala depresi atau akan mengalami depresi.

Bisa saja kondisi stres yang dia alami bahkan membuat dia semakin mampu melakukan tugas kehidupan sehari-hari bahkan mencapai sesuatu yang dia harapkan.

Para psikiater dan psikolog pasti memahami teori General Adaptation Syndrome yang dikemukan oleh Hans Seyle dan dipublikasikan tahun 1950. Stres yang kita persepsikan sebagai sesuatu yang negatif akan melalu fase 1 yaitu fase reaksi alarm.

Saat Fase 1 ini atau yang disebut fase alarm, biasanya indvidu yang mengalami stres akan mengumpulkan berbagai sumber yang dia miliki untuk melawan stres atau lebih tepatnya beradaptasi dengan stres tersebut. Kita semua pasti pernah mengalaminya ketika kita berupaya keras untuk mengatasi masalah yang ada di hadapan kita. 

Fase selanjutnya adalah Fase "Resistance" di mana kita mulai bisa beradaptasi dengan stres kita tersebut. Pada fase ini biasanya tubuh sendiri bisa mengatasi segala macam masalah yang sudah kita alami.

Namun demikian sering kali kita tidak mampu atau karena kondisi stres yang kita alami tersebut terlalu lama maka kita masuk ke fase 3 yaitu"Exhaustion". Pada fase ini sumber daya kita mengatasi stres akhirnya berkurang dan kita tidak mampu lagi bertahan terhadap stres yang kita alami tersebut.

Pada fase ini lah orang bisa mengalami keluhan stres yang berkepanjangan dan juga bisa mengarah ke gangguan jiwa seperti gangguan cemas atau depresi. 

Kenali Gejala Stres 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun