Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Waspadai, Banyaknya Keluhan Fisik Awal dari Depresi

24 Juni 2019   06:33 Diperbarui: 24 Juni 2019   17:00 1039
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat tampil presentasi Minggu, 23 Juni 2019 (Dokumentasi pribadi)

Perlu terapi tepat untuk atasi depresi agar pasien dapat berfungsi kembali menjadi baik. Keluhan fisik yang menyertai pasien depresi atau yang malah lebih ditampilkan oleh pasien daripada keluhan psikologisnya perlu mendapatkan perhatian dari dokter baik di pelayanan spesialis maupun di pelayanan primer. Hal ini agar pasien mendapatkan diagnosis yang sesuai dan terapi yang tepat atas keluhan fisiknya. 

Jangan sampai pasien tidak terdiagnosis kondisi depresinya karena pasien lebih fokus menceritakan masalah keluhan fisiknya daripada psikologisnya sendiri. Hal ini sering terjadi pada kasus sehari-hari karena masih banyak rasa malu yang meliputi jika pasien mengeluh keluhan psikologis. 

Kita memahami stigma gangguan kejiwaan masih begitu kental terjadi di Indonesia bahkan di seluruh dunia sekalipun. Keluhan fisik memang lebih sering diterima daripada keluhan psikologis pada kondisi kesehatan secara umum sendiri. 

Tentunya pengenalan gejala depresi, baik gejala fisik maupun psikologis akan membuat diagnosis yang baik dan terapi yang tepat pula. Kualitas hidup pasien juga akan menjadi lebih baik dan tujuan dari terapi yaitu kembalinya fungsi pasien akan bisa tercapai. Semoga artikel ini membantu. Salam sehat jiwa. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun