Dalam peran pasien depresi di keluarga juga pasien depresi sering mengalami perjuangan yang besar untuk melakukan tugas-tugas rumah tangga biasa yang membutuhkan perhatian sehingga sulit untuk berpartisipasi dalam kegiatan keluarga sehari-hari.Â
Lupa terhadap janji, ketidakmampuan memenuhi tenggang waktu tugas, menunda-nunda pekerjaan dan sulit memutuskan sesuatu dengan baik membuat pasien depresi mengalami masalah di pekerjaannya selain juga menjadi menurun kualitas kehidupan sosialnya.Â
Masalah kognitif ini menjadi salah satu perhatian karena ternyata ketika skor perbaikan depresi yang biasanya diukur dengan Hamilton Depression rating scale (HAM-D) didapatkan membaik (skornya kurang atau sama dengan 7) ternyata fungsi kognitif ini sering kali tidak otomatis membaik.Â
Bahkan beberapa penelitian mencatat lebih dari 50% pasien merasa tidak mengalami perbaikan atau berkurangnya gejala depresinya karena faktor tidak membaiknya fungsi terkait kognitif ini.Â
Kriteria Sembuh Pasien Depresi
Pasien mempunyai persepsi yang berbeda dari dokter ketika berbicara tentang depresi. Pasien depresi mengatakan bahwa yang disebut sembuh oleh pasien adalah ketika pasien menjadi lebih optimis dan percaya diri, meningkat fungsinya dalam kehidupan, kemampuan mengontrol emosi serta mampu menikmati aktifitas sehari-hari dan berhubungan dengan orang lain.Â
Persepsi ini lebih luas daripada persepsi dokter tentang sembuh yang sering kali lebih menekankan pada hilangnya gejala depresi.Â
Salah satu yang sering menjadi harapan dokter dalam pengobatan depresi memang lebih berkaitan dengan menghilangnya semua gejala depresi, sesuatu yang dalam kenyataan praktek sebenarnya sangat sulit didapatkan. Dokter sering harus menghadapi kenyataan bahwa gejala depresi pasiennya tidak semua mampu disembuhkan dan akhirnya meninggalkan gejala sisa.Â
Kembalinya fungsi pasien menjadi lebih normal daripada sebelum depresi menjadi harapan setiap dokter dan pasien. Inilah yang membuat beberapa tahun belakangan ini perbaikan gejala sisa depresi seperti gejala fisik (somatik) dan juga gejala kognitif menjadi fokus perhatian penelitian depresi. Tujuannya adalah mengembalikan pasien depresi kembali ke fungsi normalnya selain menghilangkan gejalanya.
Fungsi kembali normal ini tentunya akan meliputi fungsi kerja atau sekolah, dalam keluarga dan sosial. Semoga kita semua mampu mewujudkannya dengan kerjasama yang baik antara pasien, dokter dan keluarga yang didukung oleh terapi depresi yang baik, mutakhir dan tepat sasaran. Salam Sehat JiwaÂ