Kelumpuhan saat tidur: Gejala ini ditandai dengan ketidakmampuan sementara untuk bergerak atau berbicara saat tertidur. Episode ini umumnya singkat, berlangsung beberapa detik sampai beberapa menit. Setelah episode berakhir, orang dengan cepat memulihkan kemampuan penuh mereka untuk bergerak dan berbicara. Biasanya dikenal sebagai ketindihan
Diagnosis dan Pengobatan Narkolepsi
Pemeriksaan fisik dan riwayat medis lengkap sangat penting untuk diagnosis narkolepsi yang tepat. Namun demikian tidak ada gejala utama yang khusus untuk narkolepsi. Beberapa tes khusus, yang bisa dilakukan di klinik gangguan tidur atau laboratorium tidur seperti polisomnogram.Â
Meskipun tidak ada obat untuk narkolepsi, gejala gangguan yang paling banyak terjadi seperti serangan kantuk di siang hari dan gejala tidur REM yang abnormal, seperti katapleksi dapat dikendalikan pada kebanyakan orang dengan obat. Serangan kantuk dapat diobati dengan stimulan mirip amfetamin, sedangkan gejala tidur REM yang abnormal diobati dengan obat antidepresan.
Baru-baru ini ada obat baru yang disetujui untuk mereka yang menderita narkolepsi dengan gejala katapleksi. Obat yang disebut Xyrem ini membantu orang dengan narkolepsi mendapatkan tidur yang nyenyak, sehingga membuat mereka kurang mengantuk di siang hari.Â
Pasien dengan narkolepsi dapat dibantu untuk memperbaiki kualitas tidur dan hidupnya secara keseluruhan walaupun tidak bisa disembuhkan secara total.Â
Penyesuaian gaya hidup seperti menghindari kafein, alkohol, nikotin, dan makanan berat, mengatur jadwal tidur, menjadwalkan tidur siang siang (10-15 menit), dan membuat jadwal olahraga juga dapat membantu mengurangi gejala.
Semoga informasi ini bermanfaat. Salam Sehat JiwaÂ
*Catatan: di bawah ini adalah video terkait untuk gangguan tidur yang lain yang paling sering dialami yaitu INSOMNIAÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H