Badan Kesehatan Dunia WHO sendiri pun menyadari hal ini sehingga pada hari kesehatan jiwa sedunia 7 April 2017 nanti tema yang dipilih adalah Depression : Let's Talk. Ini dikarenakan karena masih banyak orang di luar sana yang mengalami depresi tetapi tidak mau bicara.
Mereka sering kali malu untuk mengungkapkan perasaan depresi mereka dan sering kali menyimpannya sendiri. Beberapa kesulitan dalam mengungkapkan perasaan depresinya karena stigma yang melekat bahwa depresi artinya lemah. Beberapa di antara kita memang sering menganggap orang yang depresi artinya orang yang tidak bersyukur, kurang iman dan kurang sabar.
Padahal depresi adalah gangguan medis yang bisa terjadi pada siapa saja karena bebagai macam faktor pencetus terutama masalah di otak orang yang mengalami. Penelitian telah membuktikan adanya kadar zat kimiawi di otak yang berkurang serta kelainan kondisi terkait otak.Â
Depresi perlu dikenali sejak awal. Bunuh diri terkait depresi juga perlu dikenali gejalanya. Sering kali kita khawatir menanyakan apakah ada keinginan mengakhiri hidup karena takut malah dianggap memicu depresi. Dokter dan profesional di kesehatan jiwa seperti psikiater dan psikolog perlu menanyakan semua pasien depresi tentang adanya ide bunuh diri pada pasien depresi. Walaupun pada beberapa pustaka dikatakan bunuh diri tidak dapat diprediksikan tetapi mungkin dengan membicarakan tentang ide bunuh diri pada pasien depresi bisa setidaknya memberikan pandangan yang lebih baik kepada pasien. Kita semua rentan depresi. Kehidupan yang ketat dan penuh dengan stres bisa memicu terjadinya depresi. Mari jaga kesehatan jiwa kita dan jika mengalami gejala depresi jangan ragu untuk berobat. Semoga artikel ini membantu.
Salam Sehat Jiwa
Oleh : dr.Andri,SpKJ,FAPM