Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Depresi dan Fungsi Kognitif

10 Mei 2016   22:20 Diperbarui: 11 Mei 2016   09:04 1498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi depresi. Huffingtonpost.com

Gejala kognitif ini juga berkaitan dengan masalah pikiran negatif dan pembicaraan negatif yang sering dialami pasien depresi. Pasien depresi sering merasa bahwa segala sesuatu yang berkaitan dengan dirinya atau merupakan bagian dari dirinya adalah sesuatu yang buruk dan akan membuat semuanya jadi bermasalah. 

Pikiran negatif ini sangat kuat ada di dalam diri pasien sehingga membuat masalah terkait dengan kesembuhan juga sulit dicapai secara optimal.

Terapi seperti terapi kognitif dan perilaku serta terapi interpersonal memegang peranan penting saat ini dalam membentuk framing yang baik dan positif berkaitan dengan pikiran dan perilaku pasien depresi. 

Hal ini akan membantu pasien untuk bisa keluar dari pola pikiran negatif yang sering kali berlangsung otomatis. Walaupun kondisi ini biasanya juga sangat berhubungan dengan latar belakang pasien dan hubungan pasien dengan lingkungannya, terapi kognitif banyak dibuktikan secara ilmiah memperbaiki gejala depresi.

Arahan Terapi Depresi Ke Depan

Ada hal yang terus dikembangkan dalam penelitian berkaitan dengan penemuan obat untuk mengatasi depresi. Selain pengobatan tentunya juga psikoterapi terus dikembangkan sebagai upaya untuk memperbaiki gangguan depresi yang dialami pasien.

Penemuan obat saat ini tentunya bukan hanya berkaitan dengan bagaimana menghilangkan gejala mood atau suasana perasaan tetapi juga memperbaiki fungsi pasien sehari-hari. 

Target terapi untuk memperbaiki kualitas hidup ini juga memerlukan terapi yang tepat dan sesuai dengan mekanisme depresi itu sendiri. Belakangan fokus utama pengobatan depresi bukan hanya memperbaiki suasana perasaan tetapi juga memperbaiki fungsi kognitif.

Tidak dilupakannya untukmengembalikan fungsi kognitif adalah karena pasien depresi yang sering mengalami masalah terkait dengan depresinya. Salah satu yang paling diharapkan berubah oleh pasien adalah bagaimana dia bisa merasakan hidupnya kembali. Tujuan inilah yang ingin dicapai dalam terapi dan bukan hanya berkaitan dengan hilangnya gejala saja. Semoga tulisan ini bermanfaat. Salam Sehat Jiwa

13151969-1204600612897380-5029884359488301197-n-5731fba5c5afbdce048b456a.jpg
13151969-1204600612897380-5029884359488301197-n-5731fba5c5afbdce048b456a.jpg
Bersama dr Dharmawan Purnama,SpKJ yang juga merupakan peserta workshop dari Indonesia (dok.pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun