Mohon tunggu...
Dokter Andri Psikiater
Dokter Andri Psikiater Mohon Tunggu... Dokter - Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa

Psikiater dengan kekhususan di bidang Psikosomatik Medis. Lulus Dokter&Psikiater dari FKUI. Mendapatkan pelatihan di bidang Psikosomatik dan Biopsikososial dari American Psychosomatic Society dan Academy of Psychosomatic Medicine sejak tahun 2010. Anggota dari American Psychosomatic Society dan satu-satunya psikiater Indonesia yang mendapatkan pengakuan Fellow of Academy of Psychosomatic Medicine dari Academy of Psychosomatic Medicine di USA. Dosen di FK UKRIDA dan praktek di Klinik Psikosomatik RS Omni, Alam Sutera, Tangerang (Telp.021-29779999) . Twitter : @mbahndi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hubungan Seks Tidak Harus Selalu Malam

8 Maret 2011   12:46 Diperbarui: 26 Juni 2015   07:58 1641
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak orang berpendapat kalau aktifitas seksual itu harus dilakukan di malam hari. Malam hari dianggap sebagai sesuatu saat yang tepat untuk berhubungan seksual sehingga ada istilah Malam Pengantin bukan Siang Pengantin. Tempat hiburan malam yang dibalut hiburan esek-esek pun kebanyakan buka pada malam hari. Walau belakangan banyak juga istilah seks dilakukan pada siang hari seperti "Sex After Lunch" namun kebanyakan di dalam pikiran kita berhubungan seks memang sepantasnya malam hari. Benarkah demikian ?

Sebenarnya kalau jika melihat dari porsi kerja kita yang banyak dilakukan di siang hari sampai sore hari, maka malam biasanya adalah waktunya memulihkan tenaga kembali untuk bekerja keesokan harinya. Bagi yang beruntung bekerja sampai jam 5 sore saja, maka ada jarak waktu yang cukup lama untuk beristirahat sambil menunggu berhubungan seks dengan istri/suami di sekitar jam 9 malam. Tapi bagaimana dengan yang baru bisa sampe rumah jam 7-8 malam akibat terhalang macet di jalan. Maka sekiranya bisa ada tenaga yang cukup untuk melakukan hubungan seksual sekitar pukul 10-11 malam. Jika memang masih mampu, silahkan lakukan di malam hari, tetapi jika dirasakan sudah lelah apalagi jika kedua pasangan bekerja maka bolehlah kiranya menunggu sampai pagi saja saat bangun tidur.

Walaupun dalam aktifitas seksual tradisional si laki-laki lebih banyak aktifitasnya dibanding perempuan, namun kedua belah pihak dalam aktifitas seksual mengeluarkan tenaga yang sekiranya mirip. Namun lebih kasihan kalau perempuan yang bekerja dan juga harus mengurus rumah tangga serta anak. Luar biasa repot kalau begini. Belum lagi kecapean karena urusan rumah tangga sirna, harus siap-siap menyiapkan landasan untuk pesawat si bapak yang ingin mendarat. Betul-betul butuh tenaga. Tidak heran kelelahan sebelum melakukan hubungan seksual ini yang sering menyebabkan perempuan sulit orgasme. Kebanyakan memandang hubungan seksual ini sebagai bagian dari pelayanan kepada suami saja yang tidak bisa ditolak. Tidak ada unsur menikmati seks di sana sebagai pasangan suami istri.

Seks di Pagi Hari

Sebenarnya melakukan hubungan seksual nyaman juga di pagi hari. Kalau tidur cukup, maka ketika bangun pasangan bisa melakukan hubungan seksual yang baik. Apalagi jika pagi,  laki-laki yang masih sehat akan mengalami ereksi pagi hari. Ini bisa semakin menambah kegairahan di pagi hari. Perempuan juga masih dalam keadaan segar ketika bangun tidur.

Hanya saja ini sulit dilakukan jika keduanya bekerja dari tempat yang jauh dari rumah. Bangun tidur sudah perlu langsung menyiapkan diri dan anak-anak. Si Bapak juag buru-buru ke kantor supaya tidak telat dan macet di jalan. Akhirnya seks dilupakan atau jika adapun dilakukan secepat mungkin.

Inilah problem yang sering dialami oleh pasangan jaman sekarang, di mana waktu yang bermakna untuk berdua semakin berkurang karena kesibukan masing-masing. Jika demikian silahkan lihat kembali aktifitas anda termasuk aktifitas seksual anda. Jika anda berusia di antara 20-40 tahun namun kurang dari 1x seminggu melakukan hubungan seksual, artinya anda harus mulai waspada.  Jangan-jangan anda sudah lupa menikmati hubungan seksual yang bermakna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun