ARMAN MANGARATUA SITORUS_2221220006
Studi ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan menentukan kepuasan hidup, semakin penting pendidikan untuk menjamin hak-hak narapidana. Dimungkinkan juga bagi narapidana untuk menginternalisasi kekuatan karakter sehingga ketika mereka keluar dari penjara mereka memiliki keterampilan yang dapat mereka gunakan dalam kehidupan sehari-hari.Â
Proses pendidikan terpidana tidak selalu berkaitan dengan pendidikan sekolah atau pendidikan formal, melainkan ada pendidikan lain seperti misalnya. B. Pendidikan nonformal menawarkan program pemerataan dalam paket A, B dan C. Siswa yang dipenjara menemukan diri mereka dalam situasi yang agak bermasalah. Emosi negatif termasuk rasa tidak aman, stres, depresi, kemarahan, harga diri rendah, harapan hidup dan kesepian selama kurungan.Â
Kesejahteraan subyektif narapidana dapat meningkatkan resiliensi, mengurangi stres emosional, memperbaiki kondisi psikologis dan penyesuaian diri selama penahanan. Kekuatan karakter sama pentingnya dengan kesejahteraan subjektif, karena siswa yang terlibat yang belajar dengan kekuatan karakter secara tidak langsung memperoleh dan memperkuat karakter yang sudah ada sebelumnya yang dibawa oleh guru melalui pembelajaran.Â
Pentingnya kesejahteraan subjektif meningkatkan kreativitas dan pemikiran yang berbeda, sehingga seseorang dengan kesejahteraan subjektif bekerja dengan baik dan memiliki perbedaan unik dalam kinerja berbagai tugas yang sistematis dan terarah. Pendidikan di lembaga sosial dapat dilakukan melalui pendidikan informal yaitu "program pendidikan sosial". Pendidikan yang setara ditujukan untuk orang-orang dengan kebutuhan khusus, misalnya karena alasan ekonomi, geografis, sosial atau lainnya.
Pendidikan setara merupakan bagian dari program jalur pendidikan nonformal. Saat ini pendidikan setara lebih banyak bekerja untuk masyarakat yang memiliki kebutuhan yang tidak terpenuhi melalui jalur pendidikan formal bagi masyarakat yang terbatas untuk mendapatkan pendidikan formal misalnya. B. bagi narapidana usia muda, dimana mereka sangat rentan terhadap fenomena putus sekolah dan harus menghadapi kasus pengadilan pada usia sekolah atau mereka tidak pernah tahu atau tidak sempat mengikuti wajib belajar 12 tahun.Â
Masalah pelaksanaan pendidikan kesetaraan tidak dapat berjalan secara optimal sebagaimana pendidikan formal pada umumnya dan dalam belajar-mengajar serta munculnya peningkatan pembelajaran warga negara, apalagi karena berfungsi sebagai predikat alternatif. seringkali mengakibatkan pemerintah tidak memperhatikan adanya pendidikan yang berkeadilan.Â
Keadaan umum dinamika kehidupan di Lapas dapat memicu penurunan atau kemunduran kualitas kesehatan mental, kebahagiaan dan kepuasan hidup narapidana. Berbagai isu terkait kondisi kesehatan mental biasanya diekspos oleh para narapidana, tidak terkecuali warga yang belajar sex education di lapas. Konsep syukur yang dimiliki setiap orang adalah bagian dari rasa syukur atas segala kebaikan yang diterima dalam situasi tertentu. Syukur tidak lepas dari proses rasionalisasi hidup.Â
Setelah lama mendekam di penjara, ia merasa lebih bahagia karena masa-masa di penjara telah mengajarkannya sesuatu tentang kehidupan. Tak satu pun dari mereka ingin dihakimi, tetapi mereka percaya bahwa ini semua adalah rencana Tuhan untuk mengubah segalanya menjadi lebih baik. Melihat kondisi pemerataan pendidikan dengan perasaan seperti penjara dapat menggambarkan situasi yang jauh lebih mandiri daripada sekolah. secara umum. Sehingga kemampuan mensyukuri keadaan ini berpengaruh positif terhadap kualitas hidup dan kebahagiaan.
Dengan demikian, hasil dari kedua penelitian yang sudah terlampir memiliki latar belakang, program pelatihan  serta visi misi yang sama dalam menyetarakan pendidikan di Lembaga Permasyarakatan narapidana.Â
Penelitian ini dapat bermanfaat secara optimal  terhadap setiap warga binaan lapas tersebut agar terpidana yang sedang menjalani hukuman dapat menjalani aktivitas kehidupan yang lebih baik setelah dilaksanakannya hukuman dengan rasa syukur dan terima kasih pada pendidikan yang mereka dapatkan selama berada di dalam lapas. Dari sini kita tau bahwa inovasi yang penting oleh pendidikan kesetaraan khususnya didalam lembaga pemasyarakatan bagi narapidana karena banyak sekali hal positif yang didapat dan diterima dan menjadi bekal dikemudian hari.