Mohon tunggu...
Psikologi Pedia
Psikologi Pedia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa/i

Cakrawala Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Penting Pendidikan Non Formal dan Pemantapan Karakter bagi Masyarakat

12 Desember 2022   08:54 Diperbarui: 12 Desember 2022   09:10 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Oleh _HUSWATUN HASANAH NUR FITRIAH ( 2221220008)

 Artikel ini berisi pernyataan bahwa pendidikan itu penting bagi semua kalangan untuk subjektif dan pembentukan karakter,karena semakin tinggi tingkat pendidikan menentukan kepuasan hidup,semakin penting pendidikan bagi narapidana untuk menjamin haknya atas pendidikan. Narapidana juga diharuskan untuk menginternalisasikan kekuatan karakter yang bertujuan untuk setelah lepas dari masa tahanan narapidana ini memiliki kekuatan karakter yang dapat diterapkan dalam kehidupannya sehari-hari.Kesetaraan pendidikan bagi narapidana di lapas  juga untuk menampung bagi mereka yang putus sekolah karena masa tahanan kasus pidana walaupun tidak berkaitan dengan jalur pendidikan formal.Didalam lapas pendidikan yang ditempuh yaitu pendidikan non formal yaitu program pendidikan yang memiliki kesetaraan seperti paket A,B,C (Citizen learning).

 Didalam artikel ini juga dijelaskan bahwa dalam masa tahananan para narapidana juga memiliki situasi yang bermasalah atau kurang baik.Seperti emosi negatif yang dirasa sudah tidak aman, stress,depresi,kemarahan,rendah diri,kehilangan harapan hidup,dan kesepian selama masa tahanan,maka dari itu perlu adanya bimbingan,masukan,serta penanaman karakter saat di dalam tahanan.Karena pada dasarnya semua yang bermasalah dimasa lalu tidak selamanya salah dimasa depan,serta perlu adanya dukungan dari pihak keluarga karena pada masa-masa sulit itu para narapidana hanya mengharapakan dukungan dari orang terdekat terutama keluarga.

 Artikel ini juga lengkap dijelaskan tentang kesejahteraan subjektif pada narapidana. Kesejahteraan subjektif merupakan hasil dari bagaimana individu menilai pengalaman serta perasaan positif dan negatif, seperti perasaan bahagia, nyaman, ingin bersahabat dengan orang lain, tertekan, frustasi, dan marah (Kahneman & Krueger, 2006). Serta fungsi kesejahteraan subjektif bagi narapidana yaitu dapat meningkatkan ketahanan,menurunkan stress,emosional,lebih baik kondisi psikologinya,dan adaptasi yang lebih baik dalam menghadapi masa tahanannya.

 Penguatan karakter juga sama penting seperti dengan kesejahteraan subjektif yaitu karena dengan adanya kekuatan karakter dalam belajar,warga belajar yang menjadi narapidana secara tidak langsung akan memperoleh dan memperkuat karakter yang sudah dimiliki oleh dan di perkenalkan oleh pendidik melalui pembelajaran.Pentinganya kesejahteraan subjektif juga dapat meningkatkan kreativitas dan pemikiran yang berbeda.Jadi seseorang dengan kesejahteraan subjektif akan baik dalam bekerja serta memiliki keunikan berbeda dalam menyelesaikan tugas secara sistematis.

Indonesia merupakan negara yang melaksanakan sistem rehabilitasi terintegrasi dimana salahsatunya dengan pendidikan alternatif.Pendidikan alternatif di Indonesia dikenal dengan sebutan pendidikan kesetaraan. alternatif dari pendidikan sekolah. Permerintahan Indonesia telah mengakui keberadaan pendidikanalternatif atau yang dikenal dengan pendidikan kesetaraan sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003. Pendidikan kesetaraan merupakan salah satu program dari jalur pendidikan non formal.Pada saat ini pendidikan kesetaraan berfungsi sebagai pendidikan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang tidak didapatkan didalam pendidikan formal atau pendidikan wajib selama 12 tahun.

Permasalahan dalam pelaksanaan pendidikan kesetaraan yaitu belum bisa berjalan dengan optimal seperti pendidikan formal pada umumnya, baik dalam kegiatan belajar dan pembelajaran serta kehadiran warga belajar yang pasang surut, selain itu juga karena fungsinya sebagai predikat alternatif seringkali mengakibatkan minimnya perhatian pemerintah akan kehadiran pendidikan kesetaraan ini. 

Berbagai persoalan mengenai kondisi psikologis umumnya diungkap dari mereka yang menjadi narapidana tidak spesifik terjadi bagi mereka yang menjadi warga belajar pendidikan kesetaraan di lembaga pemasyarakatan. Konsep bersyukur yang dimiliki oleh setiap manusia merupakan bagian dari rasa Terima kasih atas segala kebaikan yang diterima pada situasi tertentu, bersyukur tidak lepas dari proses memaknai kehidupan.Sebagai narapidana yang harus tinggal di tahanan dalam waktu yang relatif lama,mereka selalu bersyukur karena keberadaan mereka dilembaga kemasyarakatan ternyata dapat membuat mereka belajar tentang kehidupan.

 Kesimpulannya bahwa kedua artikel ini sama-sama membahas tentang peran pentingnya pendidikan serta program sasarannya seperti apa.Penelitian yang dilakukan juga memberikan manfaat bagi khalayak bahwa pentingnya bersyukur atas apa yang telah terjadi dan harus bisa mengubah keadaan menjadi lebih baik,dimanapun ia berada,serta selalu mengingatkan kepada kita semua bahwa apapun keadaanya,dimanapun tempatnya,pendidikan itu penting.walaupun tidak secara formal.

 

Reverensi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun