Mohon tunggu...
Nadia Indah
Nadia Indah Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Nadia Indah Permatasari, M.Psi., Psikolog (Praktik Mandiri "Praktik Psikolog Nadia")

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tidak Perlu Terlalu Memikirkan Bagaimana Opini Orang Lain tentang Dirimu

30 Mei 2023   11:28 Diperbarui: 2 Juni 2023   16:09 753
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi bergosip (Sumber: shutterstock via kompas.com)

Tidak Perlu Terlalu Memikirkan Bagaimana Opini Orang Lain Tentang Dirimu

(By: Nadia Indah.P, M.Psi.,Psikolog)

Dalam hidup, kita akan selalu melakukan interaksi dengan orang lainnya, karena manusia memang adalah mahluk sosial. Dalam berinteraksi dengan orang lainnya, kita tidak dapat terlepas dari penilaian yang dilakukan oleh orang lain terhadap segala hal tentang kita. Setiap orang akan memiliki opininya sendiri tentang kita. Saat kita mengenal atau dikenal oleh ratusan, ribuan atau jutaan orang, maka ada sebanyak itu pula opini yang akan terbentuk tentang kita.

Apakah semua opini yang terbentuk dari orang lain tentang kita akan positif? Tentu saja tidak. Bahkan kebanyakan dari opini yang terbentuk biasanya adalah opini yang negatif.

Saat mendapatkan penilaian atau opini positif dari orang lain, mungkin itu akan memberi dampak positif juga kepada kita. Tapi apa yang terjadi bila kita mendapatkan penilaian atau opini negatif dari orang lain?? Hal tersebut tentunya bisa berdampak negatif juga kepada kita.

Jadi sebaiknya apa yang perlu kita lakukan terhadap opini orang lain tentang kita, terutama opini yang bersifat negatif?

Sebelum membahas hal tersebut lebih lanjut, mari kita lihat dulu beberapa contoh opini negatif yang bisa saja terbentuk tentang kita, berdasarkan penilaian yang dilakukan oleh orang di sekitar kita yang melihat sikap dan prilaku kita:

Kita jarang di rumah karena bekerja di beberapa tempat sekaligus, demi mengumpulkan uang untuk masa depan.

"Dia tuh hampir gak pernah keliatan lho di rumah. Pergi melulu setiap hari pagi ampe malam. Ngakunya sih kerja. Tapi ampe segitunya ya kerja terus. Ngejar uang ampe kyak gitu banget. Mungkin dia emang mata duitan banget ya."

Kita kerjanya dari rumah alias WFH (work from home), jadi Kita sering banget di rumah dan jarang pergi-pergi. 

"Dia tuh ya, gak pernah keliatan berangkat kerja lho. Di rumah aja seharian. Dapat uang darimana coba?? Jangan-jangan pesugihan dia tuh, bisa dapat uang padahal di rumah aja gak pernah berangkat kerja.

Kita senang fashion. Jadi kamu cukup pintar untuk padu padan baju dan terlihat bagus. 

"Menurutku dia orangnya sombong sepertinya. Tiap hari pasti pake baju bagus terus. Padahal dia gak kemana-mana lho, Cuma mau ke warung depan aja. Gaya banget tampilannya. Sok cantik gak sih yang kyak gitu..."

Kita tipe yang senang simple aja kalau berpakaian. Pakai baju yang biasa aja, yang penting nyaman, bersih dan layak. 

"Lusuh banget sih. Bajunya itu lho, gak ngikutin trend masa kini, gak modis dan jelek keliatannya. Masak sih gak mampu beli baju baru?? Merhatiin penampilan dikit gak ada salahnya lho."

Kita perempuan yang belum menikah. Kita senang dengan pekerjaan kita dan ingin fokus pada karir. 

"Makanya jangan kerja terus. Jadinya telat nikah kan. Perempuan tuh ya gak perlu ngejar karir tinggi-tinggi, nanti malah bikin cowok minder dan jadi takut mau ngedeketin."

Kita perempuan yang menikah muda. Kita saat ini tidak bekerja dan bahagia menjadi ibu rumah tangga, serta fokus mengurus anak.

"Kamunya sih nikah muda! Jadinya sekarang kamu pasti belum puas main dan belum sempat menikmati uang yang kamu cari sendiri kan. Kalo udah punya anak, susah mau kerja, apalagi ngejar karir. Gak bakalan bisalah."

Dari beberapa contoh diatas, kita bisa melihat, apapun pilihan kita, apapun yang kita lakukan, orang lain selalu bisa saja memiliki opini negatif tentang kita. Orang lain bisa saja menghakimi kita, menyalahkan kita atas pilihan dan perilaku kita.

Di dalam hidup bisa dipastikan akan selalu ada orang yang menilai kita dengan penilaian negatif. Siapapun kita, apapun yang kita pilih, apapun yang kita lakukan, akan selalu ada orang yang memberikan opini negatif.

Itu adalah hal yang tidak bisa kita hindari dalam hidup. Saat kita terlalu perduli dengan opini orang lain, maka hal itu akan membuat kita merasa terganggu.

Kemudian kita jadi ragu dan tidak berani memilih pilihan kita sendiri. Saat ini terjadi, maka sama saja kita sedang menciptakan penjara kita sendiri. Kita berusaha menghindari opini negatif dari orang lain dengan tidak memilih pilihan kita.

Terlalu perduli dan memikirkan opini orang lain tentang kita juga dapat membuat kesehatan mental kita jadi terganggu. 

Stres, gangguan mood, overthingking, cemas, depresi, tidak bahagia, tertekan dengan apa yang dijalani dan lain-lain adalah gangguan yang dapat terjadi pada kita saat kita terlalu memikirkan opini orang lain tentang kita.

Orang yang negatif akan tetap menilai kita secara negatif apapun pilihan kita. Jadi, jangan terlalu perduli dan jangan terlalu memikirkan apa penilaian orang terhadap kita. 

Abaikan saja opini/penilaian/penghakiman negatif dari orang lain atas pilihan kita. Orang-orang tersebut juga tidak memiliki peran penting dalam hidup kita.

Tetaplah memilih pilihan kita sendiri, tetaplah melakukan sesuatu atas dasar keinginan diri kita selama itu tidak merugikan orang lainnya. Kita yang akan menjalani hidup kita, kita yang akan menanggung resiko atas pilihan kita, maka sudah seharusnya kita juga memilih apa yang sesuai dengan diri kita. Lakukan saja apa yang memang menjadi pilihan kita dan membuat kita bahagia.

"Anjing menggonggong, kafilah tetap berlalu."

"Keep being you, keep doing you, keep being the happy you."

***

Referensi Bacaan:

Tips to Soothe Your Worries of What Others Think of You

How to Not Care What People Think, According to 23 Experts

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun