Mohon tunggu...
Diny Cynthiawati Helena
Diny Cynthiawati Helena Mohon Tunggu... Penulis - Personality Versus Integrity

Keluarga Merupakan Support System yang Menentukan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Demiurge Pencipta Tertinggi dalam Ideologi Pancasila

1 Juli 2022   02:33 Diperbarui: 5 Juli 2022   20:05 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Instagram #HariPutriLestari

Sumber: SabdaNews.Com, DosenSosiologi.Com

Bangsa yang religius meyakini Demiurge artinya Pencipta Tertinggi, dimana intisarinya jelas dicantumkan dalam kelima sila Pancasila. Perjuangan terkikisnya ideologi Pancasila terkait penilaian bahwa banyaknya kasus makar menjadi indikasi kuat bahwa dasar negara Indonesia sedang digoyah. Sehingga diperlukan penguatan nilai-nilai Ideologi Pancasila kepada masyarakat.

Melansir jember.sabdanews.com seorang politikus asli kelahiran Surabaya asal Fraksi PDI Perjuangan Anggota Komisi E DPRD Jatim legislator yang berangkat dari Daerah Pemilihan (Dapil) V Jember-Lumajang, Hari Putri Lestari  menggelar sosialisasi kebangsaan tentang ideologi Pancasila kepada  generasi Milenial yang ada di wilayah Jember, Selasa 28 Juni 2022.

Hari Putri Lestari berharap para aktivis, akademis dan tokoh masyarakat, agar turut mengajarkan nilai-nilai Pancasila dalam lingkungan sekitar khususnya generasi milenial yang ada di Jember. 

HPL mengungkapkan, "Kita harus ingatkan ke masyarakat khususnya generasi milenial, bahwa ada rongrongan yang dilakukan sebagian kelompok yang ingin merubah ideologi dan ingin mendirikan negara di dalam negara,"

Pada acara sosialisasi tersebut, Pengamat Wawasan Kebangsaan yang menjadi pembicara, yang akrab disapa Mas Seno, Suseno Riban menilai ideologi Pancasila, ternyata hanya bagus dan menang dalam perdebatan formal, seperti seminar maupun Upacara. 

Intisari Pancasila adalah kekuatan gotong-royong, atau kemampuan komunitas, yang masih dapat terlaksana di pedesaan. Mengingat Internet of Thinking membuat orang semakin individualis, lunturnya nilai-nilai Pancasila, diantaranya dampak keterbukaan Informasi global, sehingga mempengaruhi pola pikir masyarakat.

Suseno Riban menuturkan dengan terinci terkait pengaruh informasi global, "Dalam pelaksanaan dan realisasinya, pancasila selalu kalah, itu yang perlu kita diskusikan. Ada sebuah kasus, dimana ada warga negara kita, lebih suka tinggal di Suriah, dan memilih bergabung dengan ISIS. Nilai Pancasila dan gotong-royong di desa-desa tidak akan terkikis. Coba lihat di desa-desa, komunitas-komunitas pasti hidup, dan harus selalu dihidupkan,"

Dosen Tetap Fakultas Hukum Universitas Jember Dr. Fendi Setiawan, memaparkan tiga dimensi nilai Pancasila, yaitu Keyakinan, Pengetahuan dan Perbuatan, yang ada di lima sila, dan harus diaplikasikan di kehidupan sehari-hari. Nilai-nilai Pancasila tetap akan tumbuh dan tidak akan pudar, jika para pemimpin negara ini, memberikan teladan bagi masyarakatnya. 

Karena politik patriaki bangsa ini, apa yang dilakukan pemimpinnya pasti akan diikuti oleh rakyatnya.

Dr. Fendi Setiawan menjelaskan secara detail terkait ideologi Pancasila, "Karena Pancasila adalah ideologi jalan tengah, dari perdebatan Liberalis dan Sosialis, untuk mewujudkan keadilan sosial dalam kehidupan, Pancasila harus diyakini punya nilai Kebenaran. 

Ayo! Kita jalan bareng untuk terus membumikan Pancasila dalam kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk untuk generasi milenial saat ini. Akhir-akhir ini saya agak inten dengan BPIP merumuskan indikator nilai-nilai Pancasila dalam pembentukan peraturan UU, Jadi ketika ada kebijakan politik legislasi, bagaimana melakukan ceklis bahwa norma itu tidak bertentangan dengan nilai Pancasila. Ini yang kita belum punya."

Politik identitas adalah salah satu cara dimana anggota masyarakat berjuang dengan tujuan untuk memperoleh pengakuan publik atas unsur budaya atau identitas mereka. Sementara itu ada 5 generasi manusia yang perlu mendapatkan antisipasi ideologis karena memiliki perbedaan pertumbuh-kembangan kepribadian yaitu;

1. Generasi Baby Boomer, lahir 1946-1964.
2. Generasi X, lahir 1965-1979.
3. Generasi Y, lahir 1980-1995, sering disebut generasi millenial.
4. Generasi Z, lahir 1996-2009 disebut juga iGeneration, GenerasiNet, Generasi Internet.
5. Generasi Alpha, dimulai dari tahun 2010, akhir dari generasi ini masih ambigu dan belum di tentukan.***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun