Mohon tunggu...
Pryscilla Conny
Pryscilla Conny Mohon Tunggu... Lainnya - Marcomm

-

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bukti Perjuangan Kartini dalam Menyetarakan Gender di Indonesia

19 April 2024   11:05 Diperbarui: 19 April 2024   11:22 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ipsos, salah satu perusahaan riset pasar terkemuka di dunia, bersama Global Institute for Women's Leadership di King's College London, mengungkapkan hasil studi globalnya mengenai pandangan terhadap kesetaraan gender. Survei ini melibatkan sekitar 24.000 responden dari 31 negara, termasuk 500 orang Indonesia.

Sikap Terhadap Kesetaraan Gender

Pembahasan mengenai pemberian hak yang sama untuk wanita dan pria, 83% orang Indonesia setuju bahwa terdapat perkembangan terkait isu kesetaraan gender. Jika dilihat dari perspektif gender, lebih banyak pria (84%) yang setuju dibandingkan dengan wanita (82%) dengan pernyataan tersebut.

Meskipun sebagian besar orang Indonesia (76%) mengakui jika menyuarakan kesetaraan antara pria dan wanita sangat diperlukan, tetapi masih ada ketakutan di kalangan mereka untuk mengadvokasi kesetaraan gender. Dengan 31% orang Indonesia mengatakan bahwa mereka takut berbicara demi hak yang sama bagi perempuan karena khawatir terjadi sesuatu pada mereka. Lebih lanjut lagi, 64% orang Indonesia setuju adanya ekspektasi yang berlebih terhadap pria dalam mendukung kesetaraan gender di Indonesia.

Selain itu, 74% orang Indonesia mendukung gagasan bahwa pria bisa tinggal di rumah untuk mengurus anak. Bahkan, 30% pria Milenial dan Gen Z sepakat dengan hal tersebut.

Bila dibandingkan dengan negara tetangga, Malaysia (67%) dan Singapura (57%), Indonesia (84%) menduduki peringkat pertama dalam pernyataan 'dengan adanya dukungan dari para pria, wanita dapat mencapai kesetaraannya'. Saat ini terlihat nyata dalam dunia pendidikan, dimana masyarakat Indonesia (52%) sudah memperlakukan wanita lebih baik. Karena menurut mereka, baik pria maupun wanita saat ini perlu memiliki pendidikan yang tinggi untuk masa depan mereka kelak.  

Kesetaraan Gender dan Inklusivitas Bisnis

Secara global (70%) mayoritas orang tidak memiliki preferensi terkait gender pemimpin atau atasan mereka. Namun, bagi mereka yang memiliki preferensi, cenderung memilih pemimpin dengan gender yang sama. Wanita lebih cenderung memilih pemimpin yang juga wanita (22% wanita, 12% pria), sementara pria lebih cenderung memilih pemimpin pria (26% pria, 17% wanita).

Di Indonesia sendiri, mayoritas orang yang disurvei lebih memilih dipimpin oleh pria (49%) dibandingkan dengan wanita (12%), sementara 37% sisanya tidak memiliki preferensi tertentu. Walaupun begitu, sebagian besar orang Indonesia setuju bahwa pemimpin pria dan wanita sama unggulnya, baik dalam menciptakan perusahaan atau organisasi yang sukses secara finansial (66%), maupun dalam memastikan perusahaan tersebut dapat terus berinovatif (69%). Terdapat pula perbedaan yang cukup signifikan bahwa pemimpin pria (18%) lebih unggul dibanding wanita (6%).

Institusi Publik

Jika dibandingkan dengan rata-rata global, perempuan di Indonesia mendapatkan perlakuan yang lebih baik di institusi publik meliputi pendidikan, kesehatan, pemerintahan, dan tempat kerja.

https://www.ipsos.com/en-id/kesetaraan-gender-di-indonesia-2024
https://www.ipsos.com/en-id/kesetaraan-gender-di-indonesia-2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun