Bulan Ramadan selalu menjadi momen berbagi kebahagiaan, kesederhanaan, dan kedermawanan. Di tengah perayaan ini, tidak hanya suasana kebersamaan keluarga yang dinanti-nanti, tetapi juga munculnya beragam promo menarik dari berbagai brand untuk memeriahkan suasana. Menurut survei terbaru dari Ipsos, minat terhadap pembicaraan tentang Ramadan sudah terlihat sejak sebelum bulan puasa dimulai hingga saat ini, faktanya 7 dari 10 individu menyatakan Ramadan sebagai waktu favorit mereka sepanjang tahun.
Tidak hanya menjadi momentum berkumpul dengan keluarga, bulan Ramadan juga menjadi waktu yang dinantikan untuk menikmati berbagai macam promo belanja dari berbagai kategori. Menurut data dari Ipsos, pengeluaran per individu meningkat 1.6x selama bulan Ramadan, yang sebagian besar disebabkan oleh promo-promo menarik dari berbagai brand yang disampaikan melalui konten mereka yang kreatif. Serta ditemukan bahwa 83% responden merasa penting untuk melihat brand menampilkan konten promo yang beragam.
Platform media sosial TikTok juga melaporkan peningkatan watch time hingga 1.9x selama bulan Ramadan. Konten yang paling diminati oleh pengguna TikTok selama bulan ini meliputi refleksi spiritual (79%), entertainment & lifestyle (79%), makanan & minuman (78%), promo menarik (77%), fashion (72%), serta rumah & keluarga (69%). Dampak positif dari peningkatan interaksi ini terlihat pada fakta bahwa 1 dari 4 pengguna TikTok melakukan pembelian, bahkan ketika mereka sebelumnya tidak memiliki niat untuk melakukannya.
Soeprapto (Ato) Tan -- Presiden Direktur Ipsos Indonesia, mengatakan "Dari data yang kami kumpulkan, bulan Ramadan telah menjadi waktu yang penting bagi masyarakat. Bukan hanya sebagai waktu beribadah, tetapi juga sebagai kesempatan untuk menikmati promo menarik dan konten inspiratif. Ini menunjukkan bahwa perilaku konsumen mengalami perubahan yang signifikan. Oleh karena itu, penting bagi brand untuk memahami perubahan ini dengan baik agar dapat merancang strategi pemasaran yang efektif."
Berikut tiga tips yang dapat membantu brand meraih dampak positif dari perayaan Ramadan ini:
Rancang Strategi untuk 50 Hari, bukan 4 Minggu:
Brand disarankan untuk mempersiapkan strategi penjualan mereka tidak hanya untuk 4 minggu (selama bulan Ramadan dan Idul Fitri), tetapi juga sejak 2 minggu sebelum bulan Ramadan hingga 1 minggu setelah Idul Fitri. Data riset Ipsos menunjukkan bahwa 36% konversi pembelian Ramadan terjadi sebelum bulan Ramadan dimulai hingga 1 minggu setelah Idul Fitri.
Menggandeng Content Creator:
Bekerjasama dengan influencer dapat menjadi strategi efektif untuk menjangkau audiens yang lebih luas. Berdasarkan riset Ipsos, 55% konsumen terpengaruh untuk mencoba produk baru berdasarkan rekomendasi dari content creator atau influencer.
Mengusung Konsep 3 "I" (Inklusif, Inspiratif, & Influence):
Konten yang Inklusif, Inspiratif, dan Influence audiens dapat menjadi kunci keberhasilan dalam menarik perhatian konsumen. Kolaborasi dengan influencer juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk menjangkau komunitas tertentu.
Strategi ini telah terbukti berhasil di TikTok, di mana 3 dari 5 pengguna merasa terhibur dan 43% diantaranya semakin mempercayai platform TikTok ini sebagai sumber inspirasi dan informasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H