Dimulai oleh Winston Utomo dan Willam Utomo. Mengklaim lahir dari revolusi digital mengedepankan kesetaraan gender, persatuan dalam berbagai ras dan etnis, persatuan dalam berbagai agama, persatuan dalam pandangan dunia yang berbeda, anti pelecehan seksual, anti bullying, anti stereotip, dan definisi ulang kecantikan.Â
Konten-konten yang disajikan pun tidak selalu membahas kabar politik, namun kebanyakan konten hiburan seperti tips dalam menjalin suatu hubungan, tips berbusana, teknologi, karir, kesehatan, kecantikan, dan lain sebagainya yang konten-konten tersebut sangat disukai oleh kaum milenial saat ini.
Terdapat 6 karakteristik media baru adalah digital Lister dkk (2009) adalah digital. Keuntungan yang didapat dari hal ini adalah dapat dicompresednya informasi sehingga membutuhkan tempat menyimpan lebih kecil. Saat membuka halaman IDNTimes.com Terdapat banyak judul berita yang hanya a click away.Â
Tidak seperti koran fisik dalam satu halaman hanya cukup untuk beberapa berita, IDNTimes sangat memiliki karakteristik digital karena hanya dapat diakses online. IDNTimes tidak memiliki penyebaran berita dalam media lama atau media konvensional seperti Televisi, Koran, dan Majalah. Hanya menyebarkan informasi dari teks dan gambar, jarang sekali menyuguhkan video.Â
Terdapat Interactivity yang tinggi, dari awal IDNTimes termasuk dalam prosumers produsen sekaligus konsumen. Awal mula berdirinya karena dinilai ada ketidak seimbangan dalam pemberitaan di media konvensional, contoh paling ketara adalah banyaknya berita politik. Dalam IDNTimes.com terdapat kolom komentar yang sangat dapat dimanfaatkan untuk bertukar pikiran dengan komunikasi yang dua arah dan rutin. Hampir setiap jam ada individu yang menyuguhkan pertanyaan atau topik.
Hypertextual sangat jelas, pembaca dapat memilih dengan bebas berita apa yang ingin dibaca namun tidak mengandung clickbait. Terdapat beberapa artikel iklan yang sangat terlihat sudah terjalin kerjasama.
Dari aspek jaringan secara global dilihat dari berita yang tidak hanya terjadi di Indonesia melainkan bisa mengambil topik dari seluruh dunia sehingga meningkatkan kecerdasan kolektif. Bahkan awal mulanya ide membuat IDNTimes terlahir dan dikerjakan Winston Utomo dan Willam Utomo saat masih bekerja di Google Singapura. Â
Bisa menyatukan sumber daya dan menjangkau sumberdaya manusia dan informasi yang lebih luas dari sebelumnya. Dalam IDNTimes yang memiliki tagline The Voice of Millennials and Gen Z terdapat banyak interaksi kaum millenial dan gen Z yang merupakan warga Indonesia namun tidak sedang berada di Indonesia.Â
Seperti dari yang sedang belajar dan bekerja di luar negeri sehingga contohnya berita yang membahas kebiasaan orang Jepang research dilakukan dengan verifikasi langsung tidak hanya dari pencarian di Internet.Â
Kekurangan dari IDNTimes adalah dari karakteristik Virtual dan Simulasi kurang ada video dan audio yang updated dan tidak ada percampuran penggunaan teknologi yang lebih mutakhir. Hal ini tidak menutup kelebihan IDNTimes yang benar-benar bisa menjadi tempat kaum Millenial dan Gen Z memberikan suara dan bertukar pendapat untuk mencari dan memberi wawasan. Yuk kita lanjut ngobrol di IDNTimes...
@masboi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H