Dilansir dari BBC, foto seekor Komodo tengah menghadang sebuah truk telah menuai kekhawatiran tentang adanya pembangunan taman hiburan ala "Jurassic Park" di Indonesia.
Situs bernilai jutaan dolar ini merupakan bagian dari rencana pemerintah Indonesia untuk mengevaluasi sistem pariwisata di Taman Nasional Komodo. Foto Komodo yang menjadi viral menimbulkan banyak pertanyaan terkait dampak konservasi yang dilakukan terhadap Komodo, kadal terbesar di dunia.
Pemerintah mengatakan bahwa keamanan Komodo adalah hal yang diutamakan sehingga tidak akan ada Komodo yang terluka.
Komodo adalah satwa langka yang hanya dapat ditemukan di alam liar pada beberapa pulau di Indonesia yang diperkirakan telah menjadi habitat Komodo selama jutaan tahun.
Besarnya jumlah turis dari seluruh dunia yang berkunjung untuk memuaskan ketertarikan terhadap Komodo mendorong pemerintah untuk melakukan evaluasi terhadap konservasi dan pariwisata di taman nasional tersebut.
Di tahun 2019, pemerintah sempat membuat keputusan kontroversial untuk menutup Pulau Komodo, rumah bagi hampir seluruh populasi Komodo dan 2,000 penduduk setempat yang telah hidup berdampingan dengan Komodo selama beberapa generasi. Namun pada akhirnya rencana tersebut dibatalkan.
Bahkan, pemerintah akan memperkenalkan skema baru sistem pariwisata di Pulau Komodo yaitu system keanggotaan seharga 1.000 dolar. Hal ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari pariwisata massal dan melindungi Komodo serta habitatnya.
Namun, di waktu bersamaan pemerintah juga mengumumkan rencana pengembangan wisata massal di Pulau Rinca yang merupakan rumah kedua terbesar bagi populasi komodo.
Proyek pembangunan ini dijuluki "Jurassic Park" ala Indonesia berdasarkan sebuah video yang diunggah di Instagram oleh salah satu arsitek proyek tersebut. Video ini dilengkapi dengan lagu dari franchise film "Jurassic Park" dan berhasil menarik perhatian masyarakat.
Pembangunan yang diperkirakan akan selesai pada bulan Juni 2021 ini akan dilengkapi dengan fasilitas pusat informasi wisatawan dan sebuah dermaga.
Mengapa foto tersebut memicu perdebatan?
Pada akhir pekan lalu, tersebar foto seekor komodo tengah menghadang truk konstruksi di Pulau Rinca. Foto tersebut kemudian beredar luas di media sosial Twitter dan Instagram lalu menjadi viral.
Foto ini diunggah oleh sekelompok aktivis bernama Save Komodo Now, dilengkapi dengan caption yang menohok.
"Ini pertama kalinya Komodo mendengar deru mesin dan bau asap. Apa dampak masa depan dari proyek-proyek ini? Apakah ada yang masih peduli dengan konservasi?," tulis kelompok aktivis Save Komodo Now.
Greg Afioma, seorang anggota koalisi, mengatakan kepada BBC bahwa kelompok aktivis Save Komodo Now tengah khawatir jika pembangunan yang direncanakan akan berdampak pada Komodo dan penduduk setempat.
"Pembangunan besar seperti ini akan mengganggu interaksi satwa dan mengubah habitatnya," katanya.
Kepada BBC Indonesia, pemerintah RI menyatakan sudah meninjau foto yang beredar di Internet dan dapat memastikan bahwa tidak ada komodo yang terluka selama pekerjaan konstruksi.
"Tidak ada komodo yang menjadi korban," ucap Wiratno, Direktur Jenderal Konservasi Alam dan Ekosistem di Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia.
Beliau juga mengatakan bahwa kementeriannya akan mengirimkan tim ke pulau tersebut untuk memastikan protokol keselamatan berjalan untuk melindungi komodo.
Hingga saat ini, terdapat sekitar 3.000 populasi Komodo di Indonesia berdasarkan data dari pemerintah. Komodo sendiri dapat bertumbuh hingga 3 meter dan memiliki gigi yang tajam serta gigitan berbisa.
Sekitar 1.700 dari populasi Komodo di Indonesia memiliki habitat di Pulau Komodo, dan sekitar 1.000 lainnya di Pulau Rinca. Taman Nasional Komodo pun secara keseluruhan merupakan situs Warisan Dunia Unesco.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI