Mohon tunggu...
Prycilia Grace Nicole Suoth
Prycilia Grace Nicole Suoth Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Komunikasi Massa dan Digital

Penulis pemula yang mencoba peruntungannya di dunia digital. Kritik dan saran akan sangat berarti bagi saya. Selamat membaca! | e-mail: pgracens@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Netra Berujung Petaka dan Makna Tersembunyi Lainnya di Balik "Bird Box"

20 Oktober 2020   15:25 Diperbarui: 20 Oktober 2020   15:35 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Bird Box. (Dok. liputan6.com)

Sebagai penggemar film bergenre sci-fi atau science-fiction, sulit rasanya bagi saya untuk menahan rasa penasaran setiap kali sebuah film genre sci-fi dirilis. Ditambah lagi, film ini disebut-sebut "saudara kembar" dari film A Quiet Place yang rilis di tahun 2018 juga. 

Berbekal rasa penasaran yang memuncak, saya memutuskan untuk menonton film Bird Box yang tersedia di layanan streaming Netflix sejak 21 Desember 2018.

Mengisahkan tentang perjuangan seorang ibu dalam melindungi keluarganya dari maut yang misterius, setiap adegannya seolah menyihir saya untuk tidak beranjak ketika menyaksikannya.

Sihir itu ternyata juga turut dialami oleh jutaan penonton lainnya. Dilansir dari republika.co.id, Bird Box sudah disaksikan sebanyak 45 juta kali setelah satu minggu rilis di Netflix.

Dalam artikel ini, saya mengajak Anda untuk menilik film Bird Box hingga ke bawah permukaan untuk mengetahui makna-makna tersembunyi di baliknya yang seringkali dilewatkan. 

Memaknai Genre Horor Bird Box Secara Literal dan Figuratif 

But you never, ever take off your blindfold. If you look, you will die. Do you understand? -Malorie

Kutipan tersebut dapat Anda temukan dalam adegan pembuka film Bird Box, saat Malorie yang diperankan oleh Sandra Bullock berbicara kepada dua anak tak bernama yang disebut "Boy" (Julian Edwards) dan "Girl" (Vivien Blair).

Bagi saya, opening film genre horor dan sci-fi menurut IMDb ini memiliki impresi yang cukup kuat untuk membuat penontonnya penasaran. 

Jika dianalisis berdasarkan klasifikasi sub-genre horror, film Bird Box termasuk ke dalam sub-genre Horror-of-the-Armageddon. Sub-genre ini berisi film-film horror bertema hari kiamat yang disebabkan oleh faktor tertentu, termasuk serangan makhluk asing (Derry, 1997) . 

Tidak jauh berbeda dari film horor lain, alur film Bird Box turut menceritakan pengalaman tokoh protagonis dalam melawan kekuatan jahat yang ingin menyakitinya. Sebagian penonton menginterpretasikan makna film sesederhana konsep tersebut. Bahkan, di awal tahun 2019 sempat muncul tren Bird Box Challenge. 

Bird Box Challenge adalah sejenis permainan dimana pemain ditantang melakukan aktivitas tertentu sambil menggunakan penutup mata, seperti yang dilakukan Malorie dkk dalam film. Tren ini sangat ditentang baik oleh pemerintah maupun Netflix karena berpotensi melukai pemainnya secara fatal. 

Mobil rusak akibat pengendara bermain Bird Box Challenge
Mobil rusak akibat pengendara bermain Bird Box Challenge
Gambar di atas adalah kejadian nyata di Utah, Amerika Serikat pada 11 Januari 2019 lalu. Kecelakaan yang melibatkan dua mobil ini terjadi karena salah satu pengendara berusia 17 tahun tengah melakukan Bird Box Challenge sambil mengendarai mobil di jalan tol. 

Tren tersebut dikecam keras oleh beberapa pihak, diantaranya adalah sebagian lain penonton Bird Box yang beropini bahwa terdapat makna tersembunyi di balik film ini, dan kita tidak bisa menerjemahkan hanya dari permukaan saja.

whatsapp-image-2020-10-20-at-11-55-11-5f8e6dc68ede486c135cd952.jpeg
whatsapp-image-2020-10-20-at-11-55-11-5f8e6dc68ede486c135cd952.jpeg

Twit dari akun twitter @callieismith, @itsmariahjae, @Kzalewska31, dan @NickHornberger

Saat saya mencari kata kunci bird box pada fitur search Twitter, saya menemukan beberapa cuitan menarik. Contoh di atas adalah fondasi saya dalam mengatakan bahwa sebagian lain penonton Bird Box memiliki teori yang berbeda dalam memaknai film. Cuitan-cuitan tersebut berbicara bahwa Bird Box sesungguhnya adalah cerminan dari realita kehidupan manusia pada saat film dirilis (2018). 

Monster yang sesungguhnya adalah penilaian yang datang dari lingkungan sekitar kita, baik bersifat positif atau negatif. Sebagai manusia, seringkali kita menjalani hidup berdasarkan penilaian orang lain. Tanpa kita sadari, hal itu mempengaruhi kesehatan mental kita karena hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain tidak akan membuat kita bahagia. "Penutup mata" yang kita perlukan adalah kemampuan untuk memilah penilaian orang lain. 

Selain itu, muncul juga opini bahwa penutup mata dalam film menggambarkan orang-orang yang tidak peduli terhadap urgensi kesehatan mental.

Apapun makna yang dimaksud oleh sutradara, bagi saya film horor satu ini berhasil membuktikan titel "horor" dengan memberi kesan takut, teror, dan terkejut bagi siapapun yang menontonnya. 

Panca Indera dan Makna Bird Box Lewat Paradigma Empirisme

Sejak trailer film dirilis, sudah jelas bahwa penggunaan panca indra menjadi salah satu hal dominan yang mempengaruhi jalan cerita keseluruhan. 

Entah bagaimana, saya bisa langsung menemukan kaitannya dengan konsep paradigma empirisme. Paradigma adalah sebuah kerangka berpikir yang dibentuk untuk memahami fenomena yang tengah berlangsung. Dalam film Bird Box, paradigma empiris tergambar melalui permasalahan utama Malorie dan keluarganya: Bertahan hidup melawan "monster" tanpa kemampuan melihat. 

Dipaksa untuk menjadi buta sementara, Malorie beserta Boy dan Girl berlatih menjalani aktivitas mereka dengan mata tertutup. Sejatinya seluruh pengetahuan bertahan hidup yang mereka miliki didasari oleh pengalaman pribadi. Melalui panca indra yang tersisa selain mata sebagai alat melihat, Malorie dan anak-anaknya menggantungkan hidup. 

Terlihat dari adegan dimana Malorie berjalan sambil memegang tali (indra peraba) dan menggunakan bunyi dari gantungan berbunyi sebagai patokan jalan maupun cuitan burung sebagai tanda bahaya (indra pendengar).

Desainer Audio, Kuda Hitam Pelengkap Sensasi Horor Bird Box

Keterbatasan melihat seluruh tokoh manusia di film Bird Box membuat tim produksi film harus memutar otak agar pesan dan alur cerita dapat tetap diterima oleh penonton. 

Keterbatasan itu kemudian disiasati dengan memaksimalkan proses pasca-produksi film khususnya pada tahap pembuatan efek suara oleh Desainer Audio.

Jika Anda menonton film Bird Box, Anda akan menemukan efek suara canggih mulai dari awal hingga pada akhir cerita. Bagi saya, efek suara yang digunakan sukses menambah kengerian dan rasa horor dari film Bird Box.  Berikut adalah berapa adegan yang penempatan efek suaranya sangat tepat:

  1. Adegan awal mula kekacauan, ketika Malorie dan saudaranya, Jessica, sedang berada dalam mobil setelah memeriksakan kandungan Malorie. Efek suara tabrakan mobil, teriakan orang sekitar, dan kendaraan yang terbakar menggambarkan kepanikan dan ketakutan yang dirasakan oleh orang-orang.
  2. Malorie, Girl, dan Boy menyusuri sungai, ketika ketiganya berniat mendatangi sebuah rumah berlindung di ujung sungai, efek suara riak air dan air terjun menggambarkan tekanan yang dirasakan mereka ketika harus berkelana tanpa melihat.
  3. Malorie, Girl, dan Boy berjalan menuju rumah berlindung, setelah berhasil selamat dari bahaya sungai, ketiganya berjalan kaki menuju rumah berlindung. Selama perjalanan, tantangan yang ditemui lebih berat karena si "monster" terasa lebih kuat dan dekat. Efek suara burung yang menandakan kehadiran monster, monster yang meniru suara orang lain, dan efek suara seolah dikejar menggambarkan besarnya bahaya yang dihadapi Malorie menuju akhir film.

Memaknai Bird Box Melalui Tampilan Poster Film

Pemaknaan film Bird Box pada artikel ini akan diakhiri dengan teori teks dan budaya yang dicetuskan oleh Ferdinand de Saussure, cendekiawan abad ke-20. 

Saussure menjelaskan bahwa tanda bahasa adalah satuan utama dalam bahasa karena bahasa memiliki hubungan satu sama lain. Disebut bahwa tanda bahasa merupakan kombinasi konsep dan citra bunyi bahasa menjadi sebuah tanda. Hal ini mengantarkan kita pada istilah "signifier" dan "signified".

Poster film Bird Box. (Dok: IMDb.com)
Poster film Bird Box. (Dok: IMDb.com)

Konsep lainnya yang dikenal dalam teori ini adalah tataran intertekstual, yaitu kaitan antara teks yang ada pada film seperti dialog tokoh, dengan teks yang ada di luar film. Dalam artikel ini, teks yang akan saya bahas adalah poster resmi film Bird Box yang dirilis di layanan streaming Netflix.

Berdasarkan color-tone yang digunakan, poster film Bird Box jelas dapat diidentifikasi sebagai film bergenre horor. Penggunaan warna yang gelap sebagai warna utama poster adalah ciri khas dari film horor yang berusaha menyampaikan isi film melalui poster.

Pada bagian atas poster, tertulis dalam font ukuran besar nama Sandra Bullock sebagai pemeran utama dalam film Bird Box. Pihak distributor film seolah berusaha "menjual" film dengan mencantumkan nama aktris ternama sebagai pemerannya. 

Bagi saya, memilih Sandra Bullock untuk memerankan peran Malorie adalah hal yang tepat karena berhasil menuangkan emosi dan makna perjuangan seorang ibu sebagai isu alternatif dari film horor satu ini.

Kemampuan akting Sandra pada film Bird Box dibuktikan ketika berhasil memenangkan penghargaan MTV Movie + TV Awards 2019 Kategori Most Frightened Performance, menandakan bahwa akting Sandra sukses membuat para penonton turut merasakan panik, teror, dan ketakutan pada film.

Desain poster yang digunakan secara garis besar menggambarkan alur cerita film Bird Box yang menawarkan pengalaman adrenalin bagi penontonnya. 

Terlepas dari makna apapun yang dimuat pada film, hal itu kembali lagi ke tangan para penontonnya. Jadi, makna apakah yang Anda yakini setelah menonton film horor keluarga satu ini?

Saksikan film Bird Box (2018) di layanan streaming Netflix sekarang juga! :) 

Referensi:

Derry, C. 1997, Dark Dream: A Psychological History of The Modern Horror Film, Ohio: A. S. Barnes Noble.

theguardian.com

vfxvoice.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun