Apakah Anda sering mengakses media online?
Jika ya, maka pasti Anda menyadari bahwa setiap artikel memiliki gaya penulisan yang berbeda.
Perbedaan itu muncul karena berbagai faktor, salah satunya adalah pengetahuan penulis.
Karena itu, menulis tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Penulis harus memperhatikan beberapa hal agar tulisannya memiliki kualitas yang baik.
Hal ini penting karena ketika tulisan itu dibaca pembaca, pembaca akan memiliki pertanyaan seputar tulisan yang kita unggah.
Pembaca akan mempertanyakan keakuratan informasi dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari, informasi apa yang paling penting untuk diketahui, dan apa yang harus dilakukan untuk merespons informasi itu.
Untuk memahami lebih lanjut, mari kita ulas buku berjudul Writing: A Manual for the Digital Age karya Blakesley & Hoogeveen (2011).
Literasi Informasi Sebagai Pondasi Menulis
Salah satu hal yang penting dalam menulis adalah kemampuan untuk mentransformasikan informasi. Informasi yang tidak terorganisir dan tidak diproses akan menjadi tidak berguna.
Karenanya, penulis harus memiliki kemampuan literasi informasi.
Literasi informasi bisa dipahami sebagai kemampuan untuk mengevaluasi, menyatukan, dan merevisi informasi agar menjadi sesuai dengan tujuan dan target audiens yang baru.
Literasi informasi adalah kemampuan yang wajib dikuasai penulis, baik menulis di media cetak ataupun media online. Itu karena, prinsip menulis pada berbagai media pada dasarnya sama saja.
Selain literasi informasi, terdapat juga hal-hal lain yang dapat menjadi pedoman penulis dalam menyusun tulisan.
Skenario Penulisan pada Web (Blakesley & Hoogeveen, 2011)
Seorang penulis disarankan untuk menulis pada media online jika ingin tulisannya:
- dapat diakses secara luas oleh public
- berjaringan dengan tulisan lain di web
- menawarkan pilihan urutan membaca kepada pembaca
- berkembang seiring penulis menemukan ide-ide baru
- dapat diakses dari waktu ke waktu
- mengintegrasikan komponen multimedia seperti video, audio, dan animasi
- mempromosikan ide, orang, atau acara
- berfungsi sebagai arsip yang bisa digunakan orang lain
Perbandingan Penulisan Konten Cetak dan Digital
Sudah disampaikan sebelumnya bahwa prinsip penulisan pada media cetak dan media online tidak terlalu berbeda. Untuk lebih memahami perbedaan keduanya, mari kita simak tabel berikut ini:
Konten Berbasis Cetak
Konten Berbasis Digital
Teks lebih panjang
Teks lebih singkat
Tidak ada tautan atau konten multimedia
Menggunakan tautan dan konten multimedia
Desain minimal
Desain adalah komponen penting
Berbentuk linier dan sekuensial
Tidak berbentuk linier dan sekuensial
Konten sudah tetap dan tidak bisa diganti
Konten masih dapat diubah
Pada media cetak ataupun media online, gaya penulisan seorang penulis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor. Gaya penulisan biasanya disesuaikan dengan tujuan menyusun tulisan, sifat tulisan yang dibuat, dan motivasi pembaca dalam memilih konten yang dibuat oleh Anda.
Pedoman Menulis W3C dalam Digital Writing
W3C atau World Wide Web Consortium merupakan sebuah pedoman penulisan yang direkomendasikan untuk penulis media online. W3C memiliki beberapa poin, yaitu:
- Gunakan judul tulisan serta deskripsi link yang jelas dan akurat. Pilih frasa yang singkat, masuk akal, dan informatif sehingga pembaca bisa memahami konteks tulisan tanpa membaca secara detil.
- Letakkan gagasan utama paragraph di bagian awal kalimat atau paragraf untuk membantu mengoptimalkan efisiensi waktu.
- Cantumkan satu gagasan utama dalam tiap paragraph
- Hindari penggunaan bahasa slang, jargon, dan kata-kata dengan arti khusus kecuali jika Anda sudah menjelaskannya dalam tulisan.
- Pilih frasa yang sering digunakan
- Gunakan kalimat aktif dan bukan kalimat pasif
- Hindari penggunaan struktur kalimat yang kompleks
Secara umum ketika menyusun tulisan, Anda harus menyesuaikan penulisan dengan media tempat tulisan Anda dapat diakses, serta mengikuti pedoman yang akan membantu mengontrol minat audiens luas. Â
Di era informasi sekarang, ide yang dihasilkan dalam konteks apapun sudah dianggap sebagai komiditas untuk menghasilkan keuntungan.
Pemilik ide mungkin memiliki hak-hak tertentu atas idenya, dan dapat mengklaim kepemilikan dengan menetapkan hak cipta.
Jika Anda adalah seorang penulis, Anda memiliki hak cipta terhadap karya Anda bahkan jika karya itu belum didaftarkan, asalkan Anda mencantumkan nama sebagai penulis dan pemberitahuan mengenai hak cipta pada karya tersebut.
Jika Anda menggunakan sumber milik orang lain, jangan lupa untuk mencantumkan informasi kutipan dalam tulisan Anda.
Jadi, tunggu apa lagi?
Yuk, mulai menulis pada media digital dan jangan lupa memperhatikan aspek-aspek penting agar tulisanmu jadi lebih berkualitas!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H