Namun, jika yang kamu rusak adalah sebuah kepercayaan, maka buktikan bahwa kamu telah 'merajut' lagi kepercayaan atau perasaan tersebut.
Dengan catatan, berniatlah dan beri tahu kepada orang tersebut bahwa kamu tidak akan mengulangi kesalahan yang sama.
Karena jika tidak, omongan-omonganmu sebelumnya tidak akan dipercaya, dan hanya dianggap sebagai omong kosong saja.
Itulah resep utama untuk menyempurnakan maafmu. Usahakan sebelum langsung memberi maaf, selalu sertakan bridging terlebih dahulu.
Agar kamu dan orang tersebut, terbiasa untuk mendengarkan satu sama lain, dan mendapatkan solusi suatu permasalahan dari berdisukusi.
Metode berdiskusi inilah juga yang akan mengurangi kamu ataupun orang tersebut, untuk mengambil keputusan saat sedang marah atau kesal.
Yuk, biasakan diri agar dapat berkomunikasi dengan baik dalam keadaan apapun. Semangat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H