Mohon tunggu...
Pryanka Ramadini
Pryanka Ramadini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Ilmu Komunikasi

✨Berbagi pengalaman yang dikemas menjadi sebuah karya tulisan, adalah pilihan saya untuk mengembangkan bakat dan menebarkan manfaat dari dahsyatnya sebuah Ilmu.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tiga "P" untuk Kunci Personal Branding Anti Dicap Pencitraan

19 Juni 2021   20:19 Diperbarui: 19 Juni 2021   20:48 358
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebagian besar alasan beberapa orang menunda untuk menampilkan dan memperkenalkan dirinya kepada dunia adalah karena takut dianggap pencitraan saja. Harus kamu sadari, istilah pencitraan itu keluar ketika kamu tidak melakukan tiga hal ini dengan balance. Apa sih tiga hal itu? Mari kita bahas.

1. Perkataan

Ilustrasi: jawaban.com
Ilustrasi: jawaban.com
Apa yang ingin kamu sampaikan, bisa disalurkan melalui media perantara, ataupun secara langsung. Melalui tulisan, atau pun dengan lisan. Untuk personal branding, hal yang harus kamu sampaikan haruslah realistis. Kejadian nyata yang benar-benar sudah ataupun bisa dan sanggup dilakukan. Tunjukan seberapa ahli dan tertariknya kamu, melalui perkataan tersebut.

Contohnya, kamu adalah seseorang yang ahli atau seseorang yang tertarik di bidang pendidikan. Maka sampaikan, perkenalkan kepada dunia tentang hal edukasi apa yang bisa kamu bagikan ke banyak orang. Beri tahu, pengalaman jenis pendidikan apa saja yang sudah pernah kamu ikuti, ataupun prestasi apa yang sudah pernah kamu raih di bidang pendidikan.

2. Perbuatan

Ilustrasi: halodoc.com
Ilustrasi: halodoc.com
Secara langsung, di kehidupan nyata juga harus menunjukkan bahwa kamu ahli ,atau punya ketertarikan di suatu hal yang sudah kamu pilih untuk disampaikan sebelumnya tadi.

Contohnya, ketika kamu bisa meng-klaim dan berbicara bahwa kamu ahli dan tertarik di bidang pendidikan, maka perbuatan mu di kehidupan nyata juga harus menggambarkan seseorang yang bijak, tegas, berwibawa, dan masih banyak lagi. 

Namun ingat ya, beberapa karakteristik yang baru saja saya sebutkan, bukan berarti membuat mu terkesan kaku. Tapi tempatkan lah perilaku itu sesuai porsinya. Seperti menjadi bijak saat menghadapi hal susah, tegas membuat keputusan, berwibawa sebagai orang yang dicontoh. Jadi tentu masih bisa dan sangat boleh bercanda, ketawa-ketawa pas kumpul bareng teman atau keluarga. Dengan catatan, sesuai pada tempat (keadaan)nya.

3. Penampilan

Ilustrasi: LIFESTYLE BY PS
Ilustrasi: LIFESTYLE BY PS
Penampilan adalah hal berikutnya yang harus kamu perlihatkan. Sesuaikan penampilan mu dengan apa yang kamu minati. Jika bidang pendidikan, berarti coba lah untuk berpakaian rapih, sopan, pantas dan wangi. Berikan ciri khas dari mu, yang kalau orang lain lihat pasti terucap, "Oh, ini mah emang udah dia banget." Tapi ingat, penampilan mu tetap harus pantas, cocok dengan keadaan apa saat itu. Jangan sampai salah kostum.

Memang benar ya, ketika berbagi suatu hal ke sosial media, mungkin kamu merasa, "ini masih dalam jangkauan untuk saling belajar kok." Iya, tetapi setidaknya berusahalah menunjukkan yang terbaik. Jadi ga akan dianggap, "omdo." Ketika kamu sudah memiliki tekad yang kuat, jika kamu merasa ada yang kurang, maka peringatan itu tidak akan muncul dari mulut orang terdahulu, tapi pasti yang menjadi pengingat pertama adalah dirimu sendiri.

Jika perkataan mu sesuai dengan perbuatan dan penampilan, maka tidak akan ada istilah "pencitraan" untuk mu. Sudah sesuai atau belum kah tiga hal ini ketika kamu sedang membangun personal branding, adalah diri mu sendiri. 

Sudah terpenuhi atau belum tiga P ini, yang tahu hanyalah dirimu. Kamu pasti merasa dong, sudah maksimal atau belum. Kalau sudah, baru lah coba obrolkan dengan orang terdekat, kemudian minta feedback. Selebihnya, jika kamu tetap mendapat komentar buruk, maka abaikan. Semangat terus ya, pasti sukses kok!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun