Eitss, tapi coba diingat lagi. Apa tujuanmu dalam menampilkan sesuatu di depan publik? Selain agar dapat menerima penghargaan dan juga bisa berbagi, kebanyakan supaya dapat membangun relasi, bukan?
Logikanya, kalau target audience-mu saja tidak paham dengan apa yang sedang kamu sampaikan, bagaimana ceritanya mereka akan percaya untuk membangun relasi dan kerja sama denganmu?
Setiap kalangan memiliki ketertarikan dari gaya bahasa dan cara penyampaian yang berbeda-beda. Jadi agar bisa membuat target audience-mu tertarik, pahamilah dulu bagaimana karakteristik mereka.
Misalnya, akan melakukan seminar untuk anak dengan range usia remaja, maka gunakan lah bahasa yang ringan agar mudah dipahami.
Jika perlu, sambungkan materi dengan beberapa jokes relevan yang sedang booming. Hal tersebut akan lebih diterima oleh kalangan remaja.
4. Tidak Usah Membanding-bandingkan Diri Dengan Performa Orang Lain
Maka ketika akan tampil, tidak usah melihat penampilan orang lain yang selalu menjadi tolok ukurmu, Evaluasi itu dilakukan saat gladi, dan setelah tampil di depan.
Ingat, tidak ada evaluasi ketika acara sedang berlangsung. Karena hal itu hanya akan membuat kamu tidak puas, walaupun sebenarnya belum tampil.
5. Memperhatikan Penampilan
Berusahalah untuk menjadi lebih menarik dan rapih. Karena ketika di depan, kamu akan menjadi pusat perhatian banyak orang. Ingat hukum alam, dari mata turun ke hati. Agar pembicaraanmu dapat diterima mealui hati para audience, maka manjakanlah mata mereka dengan penampilanmu.
Ketika dirimu telah dilatih dengan persiapan yang matang, maka tidak akan ada lagi yang namanya tidak percaya diri.