Mohon tunggu...
Anis
Anis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

😊

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Ikan yang Pemaaf

12 Oktober 2021   12:34 Diperbarui: 12 Oktober 2021   16:30 726
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tolong jangan diulangi lagi ya. Ibu tidak melarang kamu bermain dengan teman-temanmu. Tapi, besok-besok kalo pergi main, harus inget sama pesan ibu. Pulangya harus tepat waktu. Bisa?" Tawar sang ibu Ikan kepada anaknya. "Siap ibuku sayang. 

Aku janji akan menuruti pesan ibu. Aku juga janji tidak akan membiarkan ibu sendiri lagi. Karena sekarang aku sadar, dari aku kecil sampai sebesar sekarang ibu tidak pernah berhenti menjagaku. Aku juga ingin melakukan hal yang sama untuk ibu." Lalu, dengan penuh rasa haru, ibu ikan mencium anaknya.

 Pada suatu pagi yang cerah, teman-teman ikan berkunjung ke rumah ikan. Saat itu, ikan tengah makan bersama ibunya. 

Lalu, dengan penuh keramahan, sang ibu ikan menawarkan kepada teman-teman anaknya agar ikut makan bersama. Tanpa berpikir panjang, teman-teman ikan mengiyakan. 

Seusai makan, teman-teman ikan mengajak ikan pergi main, "Ayo, kita pergi main seperti kemarin!" 

Ajak mereka kepada ikan dengan penuh antusias. Ikan terlihat bingung, sehingga tidak langsung merespon ajakan teman-temannya. Lalu ibu ikan bertanya kepada anaknya "kenapa diem nak? "Hmmmm, aku mau di rumah aja temenin ibu," jawab ikan dengan sedikit ragu.

 "Tidak apa-apa nak, kalo kamu ingin main sama teman-teman ibu perbolehkan. Asal, harus pulang tepat waktu." "Ayo cepetan!" seru teman-temannya kepada ikan yang saat itu terlihat masih sedikit bingung. "Maaf ya teman-teman, aku tidak mau ibu khawatir lagi. Jadi kali ini aku tidak bisa ikut pergi sama kalian." "Oh iya tidak apa-apa. Kalo gitu kami pergi dulu ya.." jawab teman-temannya memaklumi.

 Siang itu, matahari begitu terik. Angin berhembus spoi-spoi. Air danau yang tadinya tenang, tiba-tiba timbul beriak. Ternyata saat itu buaya sangat kelaparan dan tengah berusaha mencari mangsa dengan mengitari sekeliling danau. 

Setelah sekian kali berkeliling, buaya hampir putus asa karena tak kunjung melihat mangsa. Sebab merasa tak memiliki cukup tenaga untuk berkeliling lagi, akhirnya ia memilih cara bersembunyi. 

Dengan tujuan agar lebih mudah mendapatkan mangsa. Sebab ia sadar, apabila ia memperlihatkan diri, maka mangsa pun akan cepat-cepat menghindar.  Begitulah buaya. Hanya memikirkan dirinya sendiri. 

Ibu ikan yang tidak tega melihat anaknya kesepian, berupaya untuk menghibur anaknya dengan mengajak ikan lomba berenang. Ikan dan ibunya terlihat begitu menikmati perlombaan itu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun