Mohon tunggu...
Anis
Anis Mohon Tunggu... Mahasiswa - Pembelajar

😊

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Self Awareness dan Social Distancing

24 Maret 2020   21:09 Diperbarui: 25 Maret 2020   07:54 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Sehingga, saat ini banyak kita dapati masyarakat yang merasa iba kepada para tenaga medis yang mewakafkan diri untuk memberi tetap memberi layanan kesehatan. 

Karena, bagaimana tidak ? Mereka rela menahan haus dan memilih untuk tidak minum selama berjam-jam karena enggan melepas alat pelindung diri yang mereka gunakan. 

Sebab, bila mereka melepasnya, alat pelindung diri tersebut tidak bisa lagi dikenakan. Sedangkan, kita tahu bahwa tim medis sangat membutuhkannya, sementara stok yang tersedia sangat terbatas. 

Bukan hanya diri mereka yang dikorbankan, bahkan juga keluarga mereka tinggalkan.

Jadi, tidak heran bila ada yang mengajak untuk melakukan gerakan social distancing dengan mengedepankan emosi. 

Karena, dalam situasi yang dipenuhi oleh ketegangan ini, ada juga orang-orang yang dengan tenangnya mendatangi tempat-tempat hiburan. Tanpa memikirkan  upaya para tim medis, petugas satgas, dan orang-orang yang ingin bisa melakukan social  distancing namun harus melanggar karena terdesak oleh kebutuhan. Ini menunjukkan, bahwa self awareness memiliki peran penting dalam membantu seseorang memilih tindakan yang harus ia lakukan.

Karena, self awareness merupakan pemahan pemahan terhadap situasi yang tengah ia hadapi, pemahaman terhadap emosi yang tengah ia rasakan, dan kesadaran dalam memilih tindakan yang harus ia lakukan agar berdampak baik terhadap dirinya sendiri dan juga orang lain.

Disamping itu, kita juga tidak bisa memungkiri bahwa terdapat banyak masyarakat yang tidak bisa tenang bila berada di rumah saja. Terlebih untuk mengikuti himbauan agar melakukan segala aktivitas di rumah selama empat belas hari.

"empat belas hari bukanlah waktu yang lama" dan "keselamatan jauh lebih penting dari perekonomian." pernyataan seperti itu, seringkali dilontarkan oleh orang-orang yang menginginkan social distancing dilakukan oleh semua masyarakat tanpa terkecuali.

Namun, apa kabar dengan mereka yang penghasilannya dalam sehari hanya cukup untuk memenuhi kebutuhannya hari itu saja. Bahkan belum bisa terpenuhi? Itu artinya, mereka tidak bisa menyediakan stok makanan seperti yang kita sarankan.

Jadi, kita tidak bisa memaksa untuk menghentikan langkah mereka. Karena bila ditanya, mereka khawatir atau tidak, tentu mereka juga khawatir. Dan bila ditanya, mereka ingin wabah ini segera berakhir atau tidak, tentu jawaban mereka sangat ingin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun