Sepucuk surat cinta telah kuterima
Pagi tadi
Dalam bingkisan pujianÂ
Senandung cinta bergema
Memuji-MuÂ
Mahacinta
Pada dekapan sunyi
Aku terhanyut dalam peluk-Mu
Meski...Â
Aku tak pantas Engkau tetap mencintaiku
Pada binar mata-Mu
Aku berkaca
Dalam kedosaanÂ
Kutemukan diriku
Terbelenggu
Tersiksa
Terpaksa
Engkau tetap di sana
Mengulurkan tangan
Melayangkan pelukan terhangat
Sambil berbisik
"Pulanglah... Aku menanti pulangmu"
Engkau dan aku
Cinta tanpa balasan
Ikhlas menyatukan
Sebab Engkau adalah cinta
Di antara deretan kata tak bermakna
Engkau tetap adalah cinta
Kutemukan dirikuÂ
Tak bergeming
Entah...Â
Malu
Entah bersyukur
Karena aku Engkau cinta
Selamanya
Jakarta, 14 Februari 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H