Mohon tunggu...
prrsrlouisa kalang
prrsrlouisa kalang Mohon Tunggu... Lainnya - Guru di SDK Ignatius Slamet Riyadi 2

Penikmat dan pecinta karya seni, sastra dan musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rapuh

15 Desember 2023   17:32 Diperbarui: 15 Desember 2023   17:40 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sahabat... 

Bukankah di malam pekat itu

Ketika sendu berderai di malam pekat

Kita telah berjanji 'tuk tidak saling menyakiti? 

Namun... 

Mengapa... 

Luka itu kembali kau buka

Membiarkan perih berderai air mata

Serapuh itukah kita? 

Tak lagi mampu memegang janji

Tak lagi mampu berdamai

Tuk kesekian kalinya

Aku bertelut di bawah kecewa

Damai yang tak pernah berpihak

Tahukah engkau

Betapa aku berusaha mencintaimu

Menerimamu dengan segala perih dan pedih 

Hingga pada akhirnya aku menyerah kalah

Aku tak lagi mampu bertahan

Aku tak mampu berpijak diatas wadas damai

Yang selama ini kuperjuangkan

Aku 

Hanya sampai di sini

Saat ini

Jakarta, 23 Agustus 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun