Ketika mentari beranjak dan pergi
Kicau burung samar menghilang
Senja semakin dekat
Sedang rintik hujan bertaburan di atas atap
Senja yang temaram
Tak seindah hari kemarin
Hari ini
Penu duka dan lara
Tangis dan risau
Air mata peri tak terbendung
Untuk selamanya
Perpisahan itupun terjadi
Abadi; tak 'kan pernah kembali
Suaramu
Senyummu
Tatapanmu
Tubuh terkujur kakuÂ
Di atas ranjang tak bernyawa
Engkau telah pergi untuk selamanya
Dalam derai air mata
Bulir-bulir doa tersemat
Penderitaan dunia telah berakhir
Engkau telah setia
Hingga detak nadi penghabisan
Tanpa kelu; tanpa gerutu
Pasrah dalam dekapan IlahiÂ
Damailah dalam pangkuan Ilahi
Jadilah pendoa bagi kami
Kranggan, 26 November 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H