Mohon tunggu...
prrsrlouisa kalang
prrsrlouisa kalang Mohon Tunggu... Lainnya - Guru di SDK Ignatius Slamet Riyadi 2

Penikmat dan pecinta karya seni, sastra dan musik

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Senja yang Temaram

27 November 2023   14:00 Diperbarui: 27 November 2023   14:03 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ketika mentari beranjak dan pergi

Kicau burung samar menghilang

Senja semakin dekat

Sedang rintik hujan bertaburan di atas atap

Senja yang temaram

Tak seindah hari kemarin

Hari ini

Penu duka dan lara

Tangis dan risau

Air mata peri tak terbendung

Untuk selamanya

Perpisahan itupun terjadi

Abadi; tak 'kan pernah kembali

Suaramu

Senyummu

Tatapanmu

Tubuh terkujur kaku 

Di atas ranjang tak bernyawa

Engkau telah pergi untuk selamanya

Dalam derai air mata

Bulir-bulir doa tersemat

Penderitaan dunia telah berakhir

Engkau telah setia

Hingga detak nadi penghabisan

Tanpa kelu; tanpa gerutu

Pasrah dalam dekapan Ilahi 

Damailah dalam pangkuan Ilahi

Jadilah pendoa bagi kami

Kranggan, 26 November 2023

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun