Mohon tunggu...
Proyeksi
Proyeksi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Sosial

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Desa Wisata Butuh Kejelasan Konsep

1 Januari 2025   01:02 Diperbarui: 1 Januari 2025   01:05 0
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Desa balo-balo termasuk dalam salah satu desa wisata di kecamatan Wotu kabupaten Luwu Timur. Wisata andalannya adalah pantai.

"Wisata pantai Balo-Balo merupakan hamparan pasir pantai yang panjang. Kemudian Pantai Balo-Balo ini, telah banyak mengalami perubahan selama beberapa tahun guna untuk menunjang kenyamanan para wisatawan,

Namun hal tersebut berbanding terbalik dengan sistem pengelolaannya, karena tidak adanya perdes (peraturan desa) yang mengatur lebih rinci terkait dengan pengelolaan wisata, sehingga hal ini menjadi bumerang bagi pemerintah desa.

Perlu diketahui bahwa Pengelolaan Bumdes akan terganggu ketika banyak intervensi sepihak yang lahir dari kepala desa atau pejabat di lingkungan desa, sehingga dalam hal ini perlu ada kesamaan visi misi dan konsep yang jelas yang dituangkan dalam perdes.

Mengenai Bumdes sama-sama kita ketahui bahwa Bumdes adalah lembaga yang dibentuk untuk menggerakkan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat desa. Kalau ada potensi untuk digerakkan maka Bumdes harus mampu mengelolanya.

kondisi bumdes setiap desa itu beda-beda, ada yang sudah stabil ada juga dalam tahap pembentukan. pengelolaan butuh manajemen yang bagus, bukan hanya sekedar intervensi tanpa solusi karena kalau salah mengelola akan kontradiktif.

Tantangan terbesarnya adalah dalam hal manajemen. manajemen wisata desa yang dihadapi adalah komponen yang mendorong termasuk masyarakat dan pemerintah desa harus memiliki kesamaan pandangan.

Menjadi kesimpulan bahwa Bumdes desa balo-balo harus menjalin koordinasi dan komunikasi yang baik antara Pemerintah Desa dengan Badan Permusyarawaratan Desa (BPD), agar bisa menyatukan visi dan konsep yang jelas.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun