Mohon tunggu...
Asep Koswara
Asep Koswara Mohon Tunggu... -

manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa,.\r\n..Mahasiswa linguistik UIN BDG '09\r\n

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Illusi Dibalik Kata “Cinta”

11 September 2012   06:17 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:38 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Masuk ke jaman renaisance, pada jaman ini konsep cinta yang bersipat spiritual tadi sudah dianggap biasa oleh orang-orang pada waktu itu. Mungkin karena sudah umum  maka orang-orang mencari sensasi yang berbeda, maka pada jaman modern termasuk saat ini konsep cinta itu berubah lagi ke arah erotisme fisik lagi yang hanya mementingkan kepuasan libido.

Insting seksual yang saya sebutkan tadi sebetulnya tidak hanya mencakup libido saja yaitu pengertiansexualitas antara laki-laki dan perempuan dalam tingkat fisik semata. Namun selain itu juga ada yang disebut cinta terhadap orang tua (fillial love), cinta ayah terhadap anak (paternal love), cinta ibu untuk anaknya (maternal love) dll. Namun kenapa cinta libido yang lebih sering kita jumpai dan bicarakan? Jawabannya adalah cinta jenis ini merupakan jenis cinta yang paling kompleks baik dari segiPsychologis maupun Biologis-nya. Contohnya dalam hal berpacaran; banyak orang yang pusing dalam hal saling memahami diantara mereka. Kenapa kadang-kadang berpacaran itu menyenangkan namun juga disatu sisi sangat menyakitkan jika harus berpisah?, kadang bisa buat nyaman, kadang juga buat bete. Sungguh sulit ditebak dan sangat kompleks.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun