Mohon tunggu...
Dhihram Tenrisau
Dhihram Tenrisau Mohon Tunggu... profesional -

Dokter Gigi muda, Unprofessional musician

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Seperti Hagia

24 Desember 2015   08:11 Diperbarui: 24 Desember 2015   09:46 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merayakan bukanlah suatu bentuk perpindahan agama, lebihnya itu dapat menjadi nilai penghormatan keyakinan manusia. Perlu rasanya melihat hari raya pada masyarakat kita yang majemuk dan tahun kemarin beberapa kali didera kasus intoleransi. Bukankah indah ketika kita sama – sama berbahagia akan kelahiran sang juru selamat kita. Indah ketika kita saling bersalaman dan menyalami dan berkata “Selamat” tanpa ada pelarangan dan saling curiga. Kita dapat mempercayai hal tersebut bisa saja kebetulan dalam perhitungan kalender Masehi dan Hijriyah. Atau ini adalah sebuah pertanda ? Mungkin Dia menginginkan harapan besar untuk bergandengan tangan selayak Hagia Sophia yang dapat bertahan melewati berbagai masa, agar kelak kita dapat (berba)Hagia. Agar tidak ada curiga di antara kita.

Bisa jadi momentum ini pertanda dari-Nya agar para ahli agama lebih banyak berpikir cara menuntaskan kasus korupsi dibandingkan dipusingkan haram atau dibenarkannya mengucapkan selamat hari raya bagi yang merayakan. Bisa juga  momentum untuk para ormas agama kedepannya dapat menuntaskan masalah sosial sebagai akar permasalahan yang menjerat negeri dibanding sibuk memperdebatkan pengklaiman kebenaran agama. Yakin saja kita dapat mendirikan monumen yang lebih indah dari Hagia Sophia. Selamat Natal dan Maulid. Mari (berba)Hagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun