Mohon tunggu...
prosa
prosa Mohon Tunggu... Sejarawan - pelajar

Suka hal menyenangkan dan Benci hal-hal buruk

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Soekarno: Bapak Proklamasi Dan Arsitek Kemerdekaan Indonesia

14 Desember 2024   22:09 Diperbarui: 14 Desember 2024   22:09 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Soekarno merupakan salah satu figur paling berpengaruh dalam sejarah Indonesia. Ia lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya dari pasangan Raden Soekemi Sosrodihardjo, seorang guru, dan Ida Ayu Nyoman Rai, seorang bangsawan asal Bali. Awalnya, ia diberi nama Kusno Sosrodihardjo, tetapi namanya diubah menjadi Soekarno karena ia sering sakit-sakitan saat masih kecil.  
Masa kecil Soekarno diwarnai dengan sering berpindah tempat mengikuti pekerjaan ayahnya sebagai guru di berbagai kota. Pendidikan formalnya dimulai di Eerste Inlandse School, kemudian ia melanjutkan ke Hogere Burgerschool (HBS) di Surabaya. Selama di HBS, Soekarno mulai terpapar ide-ide modern dan semangat nasionalisme melalui pergaulannya dengan para tokoh pergerakan. Setelah menyelesaikan pendidikan di HBS, ia melanjutkan studi ke Technische Hoogeschool (THS) di Bandung---yang kini dikenal sebagai Institut Teknologi Bandung (ITB)---untuk mempelajari teknik sipil, dan berhasil lulus pada tahun 1926.

Perjuangan Kemerdekaan

Pada tahun 1927, Soekarno mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI), sebuah organisasi politik yang berjuang untuk kemerdekaan Indonesia dengan menempuh jalur non-kooperatif terhadap pemerintah kolonial Belanda. Kemampuannya sebagai orator ulung, dengan pidato-pidato yang penuh semangat, menjadikannya sosok yang mampu membangkitkan semangat perjuangan rakyat.  


Salah satu peristiwa penting dalam perjalanan perjuangannya adalah pidato terkenal "Indonesia Menggugat" yang disampaikan di hadapan pengadilan kolonial pada tahun 1930. Pidato ini bukan hanya sebuah kritik tajam terhadap sistem kolonial, tetapi juga cerminan gagasan Soekarno tentang pentingnya persatuan untuk melawan penjajahan. Akibat dari aktivitas politiknya, Soekarno kerap dipenjara dan diasingkan oleh pemerintah Belanda, termasuk di Ende, Flores, dan Bengkulu.

Proklamasi Kemerdekaan

Puncak perjuangan Soekarno tercapai pada 17 Agustus 1945, ketika ia bersama Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Peristiwa tersebut menjadi titik penting dalam sejarah bangsa, menandakan berdirinya Republik Indonesia yang merdeka. Pada hari berikutnya setelah proklamasi, Soekarno diangkat sebagai Presiden Republik Indonesia pertama melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).

Sebagai presiden, Soekarno menghadapi tantangan besar dalam membangun negara yang baru merdeka. Ia memperkenalkan konsep persatuan yang dikenal dengan istilah Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) untuk menyatukan berbagai elemen masyarakat Indonesia yang beragam. Meskipun konsep ini menuai kontroversi, ia mencerminkan visi Soekarno untuk menjaga stabilitas negara di tengah keberagaman ideologi.

Akhir Kepemimpinan

Masa kepemimpinan Soekarno penuh dengan berbagai konflik dan tantangan. Krisis ekonomi, ketegangan politik, dan tragedi Gerakan 30 September 1965 (G30S) menjadi awal mula keruntuhan kekuasaannya. Pada tahun 1967, Soekarno dilengserkan oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) dan digantikan oleh Soeharto. Setelah turun dari jabatan, Soekarno hidup di bawah pengawasan ketat hingga akhirnya meninggal dunia pada 21 Juni 1970 di Jakarta. Ia dimakamkan di Blitar, Jawa Timur, dekat makam ibunya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun