Mohon tunggu...
Miss Props
Miss Props Mohon Tunggu... -

Just share info about Properti !!

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Si Bulat yang Tak Lapuk Dimakan Zaman

10 Januari 2012   06:28 Diperbarui: 25 Juni 2015   21:05 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bambu merupakan tanaman jenis rumput-rumputan dengan rongga dan ruas di batangnya. Bahan bambu memiliki sifat-sifat yang baik untuk dimanfaatkan, antara lain batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk dan mudah dikerjakan, serta ringan sehingga mudah diangkut. Selain itu, bambu juga relatif murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain karena banyak ditemukan di sekitar permukimanmasyarakat kita. Berbagai jenis bambu di Tanah Air dapat ditemukan di dataran rendah sampai pegunungan dengan ketinggian sekitar 300 meter dpl.

Seiring dengan zamannya, bambu telah mengalami perkembangan yang teramat pesat. Ini terbukti dengan dipakainya tanaman ini untuk berbagai macam konstruksi, seperti rumah, gudang, jembatan, tangga, pipa saluran air, tempat air, serta alat-alat rumah tangga. Adapun dalam bentuk belahan dapat dibuat bilik, dinding atau lantai, pagar, kerajinan, dan sebagainya.

Saat ini telah banyak perusahaan yang mengembangkan jenis tanaman ini menjadi berbagai alat kebutuhan rumah tangga maupun sebagai produk kerajinan yang menjadi hiasan nan elok di berbagai bangunan, seperti hotel dan perkantoran.

Sebagai pelengkap hunian, bambu pun dapat dibentuk menyerupai papan kayu yang indah dan kuat dengan proses laminasi. Produk bambu laminasi ini biasanya digunakan untuk lantai, dinding, hingga furnitur.

Perawatannya Mudah

Usaha pengawetan bambu secara tradisional dapat dilakukan dengan cara merendamnya di dalam air mengalir, air tergenang, lumpur atau di air laut dan pengasapan. Selain itu, juga sering ditemukan cara pengawetan dengan pelaburan kapur dan kotoran sapi pada gedek dan bilik bambu.

Namun, kini kita dapat membersihkan debu pada bambu dengan menggunakan vacum cleaner. Biasanya, bambu juga dapat dibersihkan dengan menggunakan lap basah, kemudian memakai lap kering guna menghilangkan sisa-sisa air yang masih menempel.

Ditambah lagi, jangan langsung menempatan furnitur bambu yang terkena terik matahari secara langsung karena bisa merusak finishing-nya. Pengawetan bambu ini tentunya bertujuan untuk mencegah serangan jamur maupun serangga. Alhasil, hidup Anda pun senantiasa nyaman dan bambu senantiasa tampil menawan.

Sumber: PropertyKita

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun