Mohon tunggu...
Hendri W
Hendri W Mohon Tunggu... -

Feature Editor Majalah Property Inside.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Hiiiy…Berani Uji Nyali di Mal Hantu Ini?

5 Oktober 2013   12:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:58 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_283259" align="alignnone" width="400" caption="source photo: themansion7.com"][/caption]

Mal dengan konsep taman, kebun, atau art gallery mungkin hal biasa bagi Anda. Konsep yang diterapkan developer biasanya dibuat enjoy dan ramah demi kenyamanan pengunjungnya. Namun berbeda dengan mal yang satu ini, konsep yang dibuat menonjolkan keangkeran. Desain arsitektur mal ini dibuat seperti rumah hantu. Tidak hanya desain ekterior dan interior, bahkan pertokoan dan café ditata sedemikian rupa agar pengunjung bisa merasakan keseraman.

Thailand Mansion7 Shopping Mall, menawarkan suatu keunikan yang mungkin tak bisa Anda temukan di tempat lain. Arsitektur bangunannya lebih terlihat seperti set film hantu dibanding pusat perbelanjaan. Biasanya mal dirancang dengan nuansa cerah, terang, luas dan dilengkapi dengan alunan musik pop di udara. Namun tidak demikian tempat ini. Mal didesain menyerupai rumah besar yang sudah tua dan menyeramkan. Saat memasuki gerbangnya, pengunjung akan disambut dengan suasana menegangkan seperti hendak memasuki rumah hantu.

Dari pintu gerbang utama Anda sudah disambut oleh keangkeran, pintu masuk mal yang berada di jalan Ratchadapisek, kota Bangkok ini seperti sarang hantu raksasa dengan cakar yang siap melahap Anda. Mansion 7 menyediakan semua hal yang memang sudah seharusnya ada dalam sebuah mal. Namun ditambah dengan unsur berbeda.

Konon kabarnya konsep mal Mansion7 ini terinspirasi dari kematian misterius putri pemiliknya. Sang pemilik melakukan semua jenis percobaan untuk membawa putrinya kembali ke kehidupan. Kegelapan, ilmu hitam dan ritual, dilakukannya demi menguji batas-batas apa yang manusia dapat lakukan untuk menentang kebenaran universal tentang kematian.Namun itu mungkin hanya cerita guna menarikminat pengunjung.

Setiap toko di dalamnya dibuat sedemikian rupa dengan keunikian konsep tersendiri dan desain yang mustahil dijumpai di toko manapun selain di sini. Begitu masuk ke dalam mal ini, terpampang di depan mata took-toko yang unik, café bergaya gothic dan taman-taman yang dibiarkan terlantar menyerupai kuburan.

Di luar taman terdapat zona bermain, bulan berwarna merah darah seolah menerangi play ground ini. Jika Anda menelusuri lorong-lorong mal, sesekali Anda akan mendengar jeritan dan lolongan menambah kesan seram. Jangan berharap mendengar alunan music jazz atau blues diperdengarkan, alunan music seram akan akrab di telinga Anda di sini.

Menu kuliner yang disajikan resto-restonya juga unik dan tak biasa. Cobalah resto Krueng Zen yang dalam bahasa Indonesia berarti korban persembahan. Di sini hidangan menyebarkan nuansa mistis, seperti black kanom jeen ( bihun beras ) dengan berbagai jenis kari yang pedas , mie hitam phad thai dan mie hitam salad pedas.Atau Anda berani mencoba resto Somtumized yang menyajikan tam som (salad pepaya pedas) sesuai golongan darah Anda. Untuk penggemar fesyen bisa menemukan toko nyentrik bernama The Hidden Closet. Ada pula Beer Mansion yang menyediakan koleksi bir terkenal dari segala penjuru dunia.

Jika ingin lebih memacu adrenalin, Anda juga harus mencoba memasuki rumah hantu Dark Mansion di dalam mal ini. Selama 15 menit Anda akan merasakan degub jantung yang terpacu demi menguji mental dan rasa takut Anda.Jika berkesempatan pelesir ke Bangkok, tempat ini harus Anda catat menjadi salah satu tujuan wisata yang wajib dikunjungi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun